Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Angka

Tak Tepat Tunda Usia Pensiun Hakim Agung

22 Desember 2008 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Anda, apakah tepat menunda usia pensiun hakim Mahkamah Agung dari 65 tahun menjadi 70 tahun? 10-17 Desember 2008
Ya
12,95% 97
Tidak
84,65% 634
Tidak Tahu
2,4% 18
Total 100% 749

SETELAH melalui perdebatan panjang, akhirnya pekan lalu Dewan Perwakilan Rakyat mengesahkan Rancangan Undang-Undang Mahkamah Agung. Ini berarti usia pensiun hakim agung resmi dimundurkan dari 65 menjadi 70 tahun.

Pemunduran usia pensiun ini, menurut Wakil Ketua Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat Maiyasyak Johan, diambil dengan pertimbangan: semakin sepuh hakim, semakin bijaksana dia serta mempunyai kedalaman pengetahuan.

Jajak pendapat Tempo Interaktif, selama 10-17 Desember 2008, menunjukkan mayoritas responden, yakni 84,65 persen, lebih setuju dengan dua fraksi yang menolak itu.

KOMENTAR

Pensiun hakim mau ditambah lagi? Tolong, Pak, masih banyak kader muda hakim di Indonesia yang kompeten.

(Radikta Pawanto, Bandung)

Sebaiknya tidak usah menambah usia pensiun hakim agung. Lebih baik memberikan kesempatan kepada hakim yang ada sekarang untuk lebih meningkatkan kompetensinya, sehingga pada saatnya nanti menjadi hakim agung yang mumpuni.

(Ahmad N. Sapulete, Bandung)

Enggak masalah hakim sampai tua. Toh, makin tua mereka makin bijak.

(Abdurrahman Gathmyr, Sungai Liat, Bangka)

Indikator Pekan Ini
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Hidayat Nur Wahid meminta Majelis Ulama Indonesia mengeluarkan fatwa yang mengharamkan golput, golongan putih, alias tidak mencoblos dalam pemilihan umum. Alasannya, meningkatkan partisipasi politik warga.

Pernyataan Hidayat berseberangan dengan anjuran golput dari Abdurrahman Wahid. Anjuran ini dinyatakan Abdurrahman yang menilai keputusan pengadilan meloloskan Partai Kebangkitan Bangsa versi Muhaimin Iskandar sebagai putusan tidak adil.

Menurut Anda, apakah fatwa haram untuk golput ini perlu? Kami tunggu jawaban Anda di www.tempointeraktif.com.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus