Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tempo.co
Apakah Anda yakin Mahkamah Kehormatan DPR dapat mengadili Setya Novanto secara profesional?
|
||
Ya | ||
26,8% | 495 | |
Tidak | ||
70,8% | 1.309 | |
Tidak Tahu | ||
2,4% | 44 | |
Total | (100%) | 1.848 |
MAHKAMAH Kehormatan Dewan (MKD) akhirnya mulai menyidangkan dugaan pelanggaran etik oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto, Rabu pekan lalu. Selain mendengarkan kesaksian Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said, Mahkamah memutar rekaman pembicaraan antara Setya, pengusaha minyak Muhammad Riza Chalid, dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin. Sudirman mengadukan Setya ke MKD karena politikus Golkar tersebut diduga telah mencatut nama Presiden Joko Widodo, terkait dengan rencana perpanjangan kontrak penambangan Freeport di Papua. Laporan tersebut dia sertai dengan bukti rekaman pembicaraan yang kemudian diperdengarkan dalam sidang terbuka itu dan disiarkan langsung oleh beberapa stasiun televisi nasional. Dalam sidang itu tampak beberapa anggota MKD malah berusaha memojokkan Sudirman. Mahkamah terbelah tatkala akan memutuskan memutar atau tidak rekaman percakapan Setya yang diserahkan Sudirman itu. Anggota dari Partai Golkar dan Gerindra menolak. Kahar Muzakir dan Ridwan Bae, rekan separtai Setya, menganggap rekaman yang diserahkan Sudirman tak membuktikan apa-apa. Melihat tingkah para anggota MKD, sebagian besar responden Tempo tak yakin Mahkamah dapat mengadili Setya Novanto secara profesional.
Indikator Pekan Ini Namanya disebut 66 kali dalam rekaman pembicaraan antara Setya Novanto, Muhammad Riza Chalid, dan Maroef Sjamsoeddin, apakah Anda yakin Luhut Binsar Pandjaitan terlibat dalam komplotan "Papa Minta Saham"?www.tempo.co. |
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo