Tambahan untuk sesar mentawai

Ada beberapa tambahan penting yang perlu diketahui pembaca sehubungan dengan tulisan "Bunga-Bunga di Selat Mentawai" (TEMPO, 27 April 1991 Ilmu & Teknologi), yakni: 1. Kapal Baruna Jaya III merupakan salah satu dari tiga kapal riset pemerintahan Indonesia yang dikelola oleh BPPT, yang juga bertindak sebagai koordinator program kelautan. 2. Pada ekspedisi Mentawai 1990, ikut serta para peneliti dan teknisi dari BPPT Lemigas, PPGL, dan Puslitbang Geoteknologi-LIPI. Saya sendiri sebagai co-chief scientist (Indonesia) pada leg I, sedangkan Dr. Komar Karta (dari Lemigas) sebaRai cochief scientist leg II, dan Ir. Slamet Sudarto (BPPT) bertindak sebagai teknisi kepala. 3. Bukti-bukti patahan dalam laut terekam oleh alat seismik (water gun merupakan bagian dari alat seismik) dalam bentuk profil-profil seismik pantul. 4. Dalam gambar, Sesar Krakatau seharusnya memotong diagonal Selat Sunda dan melewati Krakatau (kesalahan ini mungkin disebabkan gambar yang kami kirim berukuran kecil sehingga Sesar Krakatau berimpit dengan sesar yang berarah utara-selatan). 5. Hasil-hasil Ekspedisi Mentawai 1990 telah dikemukakan dalam pertemuan EUG (European Union of Geosciences) di Strasbourg, Prancis. Dan, menjadi bahan disertasi dua kandidat doktor Indonesia (Ir. M.T. Zen Jr. dan Ir. Daharta Dahrin), yang kini sedang studi di Universite Paris Sud. Diharapkan dalam 2-3 tahun ini selesai. 6. Yang berminat mengetahui hasil penelitian lebih lanjut dapat menghubungi BPPT dan Puslitbang Geoteknologi-LlPI . DR. HERY HARJONO Staf Peneliti Pustlitbang Geoteknologi-LlPI Jalan Cisitu Sangkuriang No.21/154 D Bandung 40135