Tanggapan BPPN

SEBELUMNYA, BPPN mengucapkan terima kasih atas masukan yang diberikan oleh Saudara Dharmawan D.U. dalam rubrik Surat TEMPO Edisi 1-7 Oktober 2001. Dalam surat tersebut, Saudara mempertanyakan mengapa BPPN menjual kredit ke Bank Danamon dan tidak menawarkan pelunasan kepada debitor secara langsung. Pernyataan Saudara agaknya kurang tepat. Sebab, sebelum menjual kredit melalui Program Penjualan Kredit Ritel dan UKK, pada prinsipnya BPPN selalu memberikan kesempatan lebih dulu bagi debitor untuk menyelesaikan kewajiban melalui program yang disebut Crash Program Khusus. Melalui program ini, BPPN memberikan kesempatan kepada debitor dalam kurun waktu tertentu untuk menyelesaikan kewajiban dengan mendapatkan penghapusan denda/penalti 100 persen dan penghapusan bunga tertunggak 100 persen serta diskon pokok 25 persen. Tentunya program tersebut telah dipublikasikan secara luas melalui media massa berskala nasional. Dengan demikian, debitor dianggap telah mengetahuinya. Namun, apabila dalam periode waktu yang telah ditetapkan oleh BPPN, debitor tidak memanfaatkan kesempatan tersebut, portofolio kreditnya akan dijual melalui tender terbuka. BPPN sebagai kreditor mempunyai hak untuk mengalihkan hak tagih portofolio tersebut kepada pihak ketiga. SURYO SUSILO Jakarta