Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Surat Pembaca

Tanggapan Surat Pembaca

7 Oktober 2001 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MEMBACA tulisan Saudara Sam Widjaja dalam rubrik Surat Majalah TEMPO Edisi 1-7 Oktober 2001, di bawah judul Serangan Bom ke WTC, saya mempunyai kesan:
  1. Sam, seperti halnya saya, ikut prihatin atas serangan membabi-buta terhadap gedung WTC yang mengakibatkan jatuhnya ribuan korban yang belum tentu bersalah itu. Maka, tindakan tersebut jelas-jelas tindakan yang biadab dan di luar perikemanusiaan serta menyalahi ajaran agama, apalagi agama Islam.
  2. Saudara Sam, untuk menarik rasa simpati bangsa Indonesia kepada korban, mengajak kita bangsa Indonesia agar mencoba merenungkan seandainya tindakan serupa dilakukan oleh teroris terhadap Monas dan sejumlah gedung di Jalan Sudirman, Jakarta, yang menjadi lambang kebanggaan Indonesia itu. Tentu perasaaan kita akan sakit dan sedih. Demikian Sam beranalogi dan berandai-andai. Analogi ini benar juga dan saya setuju dalam rangka menunjukkan empati ter-hadap derita orang lain.
  3. Namun, ketika pada alinea ketiga Sam menulis, ”Ini adalah kesempatan buat penduduk Indonesia sebagai wakil umat Islam dunia untuk membantu dalam masalah ini. Kita bisa menawarkan bantuan perundingan dengan Afganistan untuk mencari jalan keluar,” Sam kelihatannya mulai terjebak ke dalam isu yang kini sedang dibangun oleh penguasa negara adidaya itu. Akhirnya, saya perlu pula menyampaikan kepada Saudara Sam:
    a. Apakah Saudara Sam sudah yakin benar bahwa pelaku dalam penyerangan gedung WTC itu adalah Usamah bin Ladin yang tinggal di Afganistan seperti yang diisukan oleh Amerika itu? b. Umat Islam Indonesia, juga sebagian besar umat Islam dunia, mengumandangkan jihad, untuk Saudara Sam ketahui, bukanlah dalam rangka membela terorisme. Sebab, semua orang Islam tahu dan menyadari bahwa tindakan teror dan kezaliman bukanlah dari ajaran Islam. Bahkan, Islam sangat mengutuk perbuatan semacam itu. Tekad mereka melakukan jihad itu adalah untuk membela Islam dan harga diri mayoritas umat Islam Afganistan sekaligus orang-orang yang tidak bersalah yang kini terancam oleh kecongkakan dan keangkuhan Amerika yang akan membombardir negeri mereka tanpa alasan serta bukti hukum yang kuat. Andai kata ancaman tersebut tidak ada, tentu pernyataan jihad dari umat Islam itu juga tidak akan ada. c. Seandainya rencana nekat dan membabi-buta dari negara adidaya itu terlaksana, siapa menurut Anda yang benar-benar teroris: Usamah (yang masih tersangka) ataukah Amerika? d. Nah, kalau Anda mengimbau agar bangsa Indonesia belajar dari kerusuhan yang terjadi di Indonesia tiga tahun terakhir, saya juga mengimbau agar Anda tidak menelan mentah-mentah semua isu yang dibangun dan disebarluaskan oleh Amerika yang terkesan sangat arogan itu. Sepantasnya kita juga mampu menggunakan akal sehat serta hati nurani agar tidak memandang dengan sebelah mata berbagai fenomena yang terjadi di pentas politik dunia kita saat ini.
AHMAD KOSASI Ciputat, Jakarta

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus