Pada Desember 1998, seorang bintang (iklan) bernama DM mengaku kepada publik (came-out) bahwa dirinya adalah ODHA (orang dengan HIV/AIDS). Pengakuan itu menjadi cover story di beberapa media cetak. Namun tanggapan dari pembaca ternyata banyak dikirim ke lembaga kami, LP3Y. Bagaimanapun, kami?Pusat Media & Pelatihan AIDS (PMP-AIDS) untuk wartawan (sebuah proyek kerja sama LP3Y, Lentera PKBI DIY, dan The Ford Foundation)?sudah sejak 1995 mengenalkan jurnalisme empati sebagai sebuah gugatan mendasar bagaimana seharusnya wartawan menghadapi orang-orang yang tergusur dan tertindas. Dan, AIDS adalah gerbang tempat kita bisa banyak belajar memahami dan memperkaya empati kita.
Untuk menyikapi tanggapan pembaca di atas, perlu kami tegaskan bahwa meski kita masih meniti masa krisis?yang belum jelas kapan akan berakhir?dengan waswas, kami tetap akan menyelenggarakan workshop AIDS untuk wartawan. Pada 26-29 Januari 1999, kami akan menggelar workshop untuk media cetak se-Indonesia. Materinya kali ini dikembangkan dengan pendekatan multidimensi, termasuk persoalan gender dan hak asasi manusia, selain AIDS sebagai locus-nya.
Bagi wartawan media cetak yang tertantang untuk mengikuti workshop ini, silakan buka homepage kami: http://www.lp3y.co.id. Pendaftaran peserta ditutup pada 15 Januari 1999. Jumlah peserta dibatasi sampai 20 orang. Biaya transportasi dan akomodasi selama workshop ditanggung penyelenggara.
Kami tunggu respons anda, wartawan (cetak) Indonesia. Dan, selamat tahun baru 1999.
SLAMET RIYADI SABRAWI
Asisten Direktur LP3Y
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini