Saya merasakan adanya perbedaan sikap yang cukup signifikan yang ditujukan oleh sebagian masyarakat pers terhadap kasus A.M. Saefuddin dan kasus Theo Syafei. Untuk kasus A.M. Saefuddin, sebagian media (elektronik dan cetak) begitu gencar memberitakannya seolah-olah kasus itu sebuah tragedi pelanggaran HAM yang luar biasa dahsyatnya.
Padahal, pada kasus A.M. Saefuddin yang dituding melecehkan masyarakat Hindu, substansi permasalahannya tidak seberapa bila dibandingkan dengan kasus Theo Syafei, yang melalui pernyataan-pernyataannya jelas sangat melecehkan, merendahkan, dan menghina umat Islam.
Beberapa tokoh yang menyerang A.M. Saefuddin ketika kasus itu meledak kini bungkam seribu bahasa ketika Theo Syafei melecehkan umat Islam. Dr. Said Agiel Siradj, yang dulu membela Megawati setelah "diserang" A.M. Saefuddin, juga diam. Begitu juga dengan Gus Dur, Matori Abdul Djalil, A.S. Hikam, Sri Sultan HB X. Mereka seperti tidak terusik sama sekali. Untung, masih ada Amien Rais, yang dengan tegas meminta agar Theo Syafei meminta maaf kepada umat Islam.
Bagaimana dengan Megawati sebagai atasan Theo Syafei? Pada saat ini Mega tentu sedang kebingungan. Atau seperti biasanya Mega tidak pernah peduli terhadap kepentingan dan nasib umat Islam sebagaimana selama ini ditunjukkannya.
Kepada pihak yang berwenang, saya mendesak agar sesegera mungkin kasus Theo Syafei ini diusut tuntas dan diselesaikan melalui jalur hukum yang berlaku. Sebab, pernyataan Theo Syafei itu sangat potensial memecah belah bangsa.
Ahmad Fauzie
Jalan Tebet Timur II-E No27
Jakarta Selatan 12820
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini