Tim Ekonomi Gus Dur Tak Perlu Diganti

Apakah para menteri bidang ekonomi kabinet Gus Dur perlu diganti? (14-20 April 2000) Ya 41,1% 310 Tidak 53,6% 405 Tidak tahu 5,3% 40 Total 100% 755

ISU perombakan kabinet mulai merebak setelah Dana Moneter Internasional (IMF) menunda pencairan pinjaman akibat 42 butir kesepakatan letter of intent (LoI), yang seharusnya sudah dilaksanakan sebelum April tahun ini, tidak dilaksanakan pemerintah RI. Untunglah, dalam sidang Paris Club pekan lalu, telah diputuskan penjadwalan kembali utang Indonesia senilai US$ 2,1 miliar. Tak hanya itu, Menteri Koordinator Ekonomi, Keuangan, dan Industri Kwik Kian Gie, pada Rabu, 19 April, di Bina Graha, mengumumkan bahwa dana pinjaman dari IMF sebesar US$ 400 juta akan dicairkan pertengahan Mei mendatang.

Toh, banyak orang menilai kinerja tim ekonomi Gus Dur sangat lemah. Dari situ timbul suara yang menyarankan agar tim ekonomi kabinet Gus Dur ini diganti saja.

Saat masalah perlu-tidaknya dilakukan pergantian para menteri yang menangani bidang ekonomi dalam kabinet Gus Dur diangkat dalam jajak pendapat Indikator TEMPO Interaktif, ternyata 405 (53,6 persen) pengakses berpendapat para menteri ekonomi masih bisa dipertahankan. Hanya 41,1 persen pengakses berpendapat tim ekonomi itu harus diganti, sedangkan sisanya (5,3 persen) mengaku tidak tahu meski ikut berpartisipasi.

Jajak Pendapat Pekan Depan: Untuk jajak pendapat Indikator mendatang, kami akan menyoroti usulan mengubah Sidang Umum MPR yang akan berlangsung pada Agustus mendatang menjadi Sidang Istimewa MPR untuk meminta pertanggungjawaban Presiden Abdurrahman Wahid. Anda bisa ikut berpartisipasi apakah setuju terhadap usul itu, dengan menjawab ya, tidak, atau tidak tahu, di HYPERLINK TEMPO Interaktif di www.tempo.co.id.