Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Abilio Jose Osorio Soares, 60 tahun
Tak gentar melawan Fretilin, Abilio Jose Osorio Soares akhirnya menyerah menghadapi kanker. Bekas Gubernur Timor Timur itu wafat Ahad pekan lalu di Rumah Sakit Umum Johannes, Kupang, Nusa Tenggara Timur, setelah menderita koma selama 10 hari. Sejumlah tokoh, antara lain bekas Panglima Kostrad Prabowo Subianto dan mantan Wakil Kepala Staf TNI AD Kiki Syahnakri, menghadiri upacara penguburan di Taman Makam Pahlawan Darma Loka, Kupang.
Selama tiga tahun terakhir Abilio menderita kanker usus dan menjadi pelanggan berbagai rumah sakit, baik di dalam maupun luar negeri. Lahir di Dili, ibu kota Timor Leste, 2 Juni 1947, Abilio pernah menjabat Wali Kota Dili dan Bupati Manatuto sebelum menjadi gubernur. Ia mengawali karier politik dengan mendirikan Partai Apodeti sebelum Timor Leste berintegrasi dengan Indonesia 1975.
Setelah tak menjadi gubernur, Abilio sempat mendekam di penjara Cipinang karena dituduh terlibat pelanggaran HAM berat di Timor Timur pascajajak pendapat 1999.
PenghargaanWahyu Susilo, 39 tahun
Pejuang hak kaum buruh migran, Wahyu Susilo, menerima penghargaan dari pemerintah Amerika Serikat. Pendiri Migran Care itu dinilai gigih memperjuangkan hak dan perlindungan buruh serta pemberantasan perdagangan manusia di Indonesia dan Asia. Penghargaan diumumkan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Condoleezza Rice di Washington DC, pada 13 Juni lalu.
Wahyu adalah satu dari sejumlah aktivis delapan negara lain yang mendapat penghargaan serupa.
Penghargaan diberikan setelah diluncurkannya laporan perdagangan manusia internasional oleh Kantor Pengawasan dan Pemberantasan Perdagangan Manusia di Amerika Serikat. "Penghargaan ini diharapkan memicu upaya sejumlah negara untuk membawa pelaku perdagangan manusia ke pengadilan," kata Rice.
"Jika memang memberikan manfaat yang besar bagi keduanya, mengapa tidak? Tapi kapan dan di mananya, itu nanti."-Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Surya Paloh di Medan, Sumatera Utara, Rabu pekan lalu. Ia mengisyaratkan koalisi Partai Golkar dengan PDI Perjuangan pada Pemilu 2009.
"Mengakui atau tidak mengakui, langsung atau tidak langsung, resmi atau tidak resmi, rasanya hampir semua capres menerima." -Salahuddin Wahid setelah diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi dalam kasus menerima dana nonbujeter Departemen Kelautan dan Perikanan.
TEMPO DULU
25 Juni 1822 Pemerintah Amerika Serikat membebaskan sejumlah budak kulit hitam. Mereka kemudian dikirim ke Monrovia, sebuah daerah di barat daya pantai Afrika yang sengaja dibeli Amerika untuk menampung para bekas budak.
26 Juni 1927 Para ilmuwan asal Prancis, Jerman, dan Amerika Serikat berhasil memproduksi film bersuara untuk pertama kalinya. Film berjudul Jazz Singer itu diputar untuk umum di New York pada 6 Oktober 1927.
27 Juni 1993 Amerika Serikat menyerang ibu kota Irak, Bagdad, menggunakan 23 rudal jarak jauh. Enam warga sipil tewas dalam serangan itu.
28 Juni 1981 Ledakan bom menghancurkan gedung markas Partai Republik Islam Iran. Sebanyak 72 anggota partai, termasuk Ketua Mahkamah Agung Iran Ayatullah Syahid Behesti, tewas.
29 Juni 1913 Perang Balkan kembali meletus. Perang Bulgaria melawan Serbia, Yunani, Montenegro, Rumania, dan Imperium Ottoman itu merupakan bibit awal pecahnya Perang Dunia I pada 1914.
30 Juni 1991 Kekuasaan rezim rasialisme apartheid di Afrika Selatan secara resmi berakhir. Dua tahun kemudian, negara ini mengesahkan undang-undang baru yang mengakui persamaan hak antara warga kulit putih dan kulit hitam.
1 Juli 1997Inggris mengembalikan Hong Kong kepada Cina setelah menguasainya selama 155 tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo