Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Nelwan Anwar, 47 tahun
Kabar duka itu menyentakkan komunitas fashion di Indonesia. Nelwan Anwar, perancang busana papan atas negeri ini, meninggal di Rumah Sakit Metropolitan Medical Center (MMC), Jakarta Selatan, Selasa pekan lalu.
Nelwan tutup usia setelah didera komplikasi darah tinggi dan penyumbatan darah di otak. Ia menjalani perawatan intensif di rumah sakit sejak Ahad. Selain menderita stroke, Nelwan juga didiagnosis mengalami gagal ginjal. Dua tahun lalu ia sempat masuk rumah sakit. Nelwan dimakamkan di Makassar.
Lahir di Palu, Sulawesi Tengah, 26 Januari, 1960, Nelwan terkenal sebagai perancang busana yang selalu memakai bahan dari serat alami seperti nanas, akar wangi, dan enceng gondok. Jebolan Institut Kesenian Jakarta itu belajar fashion di Art Galery of London. Begitu lulus pada 1986, ia menggelar fashion show untuk rancangannya di San Francisco, Amerika.
A.S. Dharta, 83 Tahun
Penyair dan budayawan Adi Sidharta (lebih dikenal sebagai A.S. Dharta) meninggal di Cianjur, Jawa Barat, Rabu pekan lalu. Dia sempat dirawat di rumah sakit Universitas Kristen Indonesia, Cawang, pertengahan Januari. "Tetapi Bapak memaksa pulang, meski belum pulih," kata Komariyah, istrinya. Dia dirawat akibat komplikasi penyakit paru-paru.
Dharta adalah pendiri Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra) bersama D.N. Aidit, Njoto, dan M.S. Ashar. Dharta menjabat sekretaris jenderal yang pertama. Pada 1955, dia diangkat menjadi anggota Majelis Konstituante yang bertugas menyusun undang-undang dasar baru. Karier politiknya terkunci setelah peristiwa 30 September 1965. Dharta dipenjara di Rumah Tahanan Kebon Waru, Bandung, dan baru dibebaskan pada 1978.
Sepanjang hidupnya, Dharta banyak menulis puisi, prosa, dan esai. Dia menggunakan beberapa nama pena, antara lain Klara Akustia, Kelana Asmara, dan Yoga Swara. Puisinya diterbitkan dalam buku Nasi dan Melati (1950) dan Rangsang Detik (1957).
Dharta adalah sahabat dekat Pramoedya Ananta Toer. Sebelum meninggal, Pram kerap mengunjungi karibnya itu di Cianjur. Ketika dirawat di rumah sakit, Dharta seperti memberikan tanda kepergiannya. "Aku mau menyusul Pram saja," kata dia, ditirukan Iratasti, anak perempuannya
"Kalau kita lihat para korban itu masih ketawa. Jangan sampai dikondisikan seolah-olah dunia mau kiamat seperti yang televisi Anda katakan demikian."-Aburizal Bakrie, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, di Jakarta Selasa pekan lalu, saat ditanya wartawan SCTV soal banjir di Jakarta.
"Ibaratnya, kalau ada rumah bocor, masak rumahnya yang harus dirobohkan. Gentingnya, dong, yang diperbaiki"-Jenderal Sutanto, Kapolri, Senin pekan lalu, di Gedung DPR, Jakarta, saat menjelaskan ketidaksetujuannya atas ide penempatan Polri di bawah departemen dalam draf RUU Keamanan Nasional.
TEMPO DOELOE
12 Februari 1912Gerakan perlawanan rakyat Cina yang dipimpin Sun Yat-sen berhasil menumbangkan dinasti Manchu dan mendirikan Republik Cina.
13 Februari 1258Kota Bagdad yang berada di bawah pemerintahan Dinasti Abbassiyah jatuh ke tangan Hulagu Khan dari Mongol. Dalam peristiwa itu tersebut, setengah penduduk Bagdad dibunuh.
14 Februari 1989Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Imam Khomeini, mengeluarkan fatwa hukuman mati terhadap Salman Rushdie. Penulis Inggris itu dinilai telah menghina agama Islam lewat novelnya The Satanic Verses.
15 Februari 1782Perang laut antara pasukan Inggris dan Prancis di pantai lautan India pecah setelah Prancis melanggar kesepakatan damai antara kedua negara untuk melepaskan India dari wilayah koloni.
16 Februari 1946Untuk pertama kalinya, hak veto digunakan wakil Uni Soviet di PBB untuk menentang salah satu usulan Dewan Keamanan dalam kasus Suriah dan Libanon.
17 Februari 1989Libya, Aljazair, Tunisia, Maroko, dan Mauritania mendirikan Arab Maghreb Union atau Persatuan Arab-Magrib. Organisasi ini bertujuan menjaga kepentingan ekonomi negara-negara Afrika Utara dan mengurangi ketergantungan pada negara-negara Barat.
18 Februari 1834Tentara Prancis kalah telak saat melawan pasukan Aljazair yang dipimpin Amir Abdul Qadir Aljazairy. Sepertiga tentara Prancis tewas dalam pertempuran itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo