Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Surat Pembaca

Wni keturunan cina

Tempo 20 oktober 1990, nas., hal. 26, kol. 1, ada kalimat, "...apalagi sebagian besar konglomerat kita adalah warga cina". maksudnya wni keturunan cina.

27 Oktober 1990 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

WNI Keturunan Cina: Perlu Menyadarkan Diri Sendiri Rasa senasib sepenanggungan akan menciptakan ikatan batin yang kental. Bagi WNI keturunan Cina yang tidak kaya (TEMPO, 22 September 1990, Komentar), yang sama-sama bergelut dengan masyarakat pribumi melawan tekanan hidup, memang cepat terjalinnya hubungan yang erat. Karena mereka itu lebih memasyarakat. Hal seperti ini tidak terdapat di kalangan WNI keturunan Cina yang berhasil dalam ekonomi. Mereka tinggal di permukiman eksklusif dengan privacy tinggi. Sehingga interaksi sosial dengan masyarakat pribumi jarang dilakukan. Kalaupun ada, hanya terbatas pada kepentingan bisnis saja. Sulit memang untuk menilai tingkat nasionalisme dan patriotisme seorang WNI keturunan Cina. Karena ini menyangkut isi hati yang sulit ditebak begitu saja. Namun, tidak berarti bahwa kontrol sosial terhadap hal ini diabaikan saja. Dan sah saja kalau Nurcholish Madjid, seperti yang dikutip oleh Adin Priadi (TEMPO, 22 September 1990, Komentar), mengatakan bahwa patriotisme orang Cina diragukan. Agaknya, Nurcholish bertolak dari realita kehidupan masyarakat sehari-hari yang memang dirasakan ada yang kurang kena, antara masyarakat Cina dan pribumi. Berbagai interpretasi dapat diungkap dari "ketidakenakan" yang dirasakan itu, seperti: bahasa leluhur Cina yang masih ingar-bingar di kebanyakan pasar, kegiatan sosial kemasyarakatan yang masih sepi dari saudara-saudara kita dari keturunan ini. Demikianlah setidak-tidaknya beberapa contoh yang dapat dijadikan indikator untuk menilai secara kasar tetapi kongkret. Memang tidak adil rasanya kalau contoh di atas dijadikan stereotip WNI keturunan Cina. Karena banyak juga orang yang berprestasi berayah ibu atau berkakek nenek dari keturunan Cina. Berbagai profesi dalam pembangunan negeri ini, mereka geluti. Kontraversi siapa yang harus mengalah, bertoleransi, atau mengadakan pendekatan untuk pembauran ini, itulah yang harus dimaklumi oleh semua pihak. Ini membutuhkan pemahaman dengan menyadarkan diri sendiri, bahwa sudah seharusnya keterikatan diri sebagai warga negara hanya dibelitkan untuk bangsa dan negara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus