Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hikmah

Air Zamzam di Arab Saudi Tak Pernah Kering, Ini Penjelasannya

Air Zamzam menjadi salah satu bukti kebesaran Allah SWT. Pasalnya, sumur air Zamzam ini tidak pernah habis meski sudah digunakan selama ribuan tahun.

23 April 2023 | 13.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Petugas membersihkan titik sumber air Zamzam, setelah pecahnya wabah virus corona, di Masjidil Haram di kota suci Mekah, Arab Saudi 3 Maret 2020. [REUTERS / Ganoo Essa]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Air zamzam telah menjadi oleh-oleh wajib bagi WNI yang pulang haji atau umrah. Air Zamzam dianggap membawa keberkahan saat diminum.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Salah satu bukti kebesaran Allah SWT, sumur air Zamzam ini tidak pernah kering atau habis meski sudah digunakan selama ribuan tahun lamanya. Sumur air Zamzam telah ada sejak zaman Nabi Ismail, di mana munculnya mata air Zamzam ini ketika Nabi Ismail yang merupakan putra Nabi Ibrahim AS berada di padang pasir bersama sang ibu, Siti Hajar.

Nabi Ismail yang masih bayi, menangis karena kehausan. Siti Hajar lalu mencari-cari air untuk diberikan kepada Nabi Ismail, namun hasilnya nihil karena di sekeliling mereka hanya lautan pasir. 


Hingga atas kuasa Allah SWT, mata air Zamzam muncul di bawah kaki Nabi Ismail setelah ibunya Siti Hajar, berlari tujuh kali antara dua bukit Safa dan Marwah mencari air untuk menyelamatkan putranya yang haus.

Dokumen sejarah menunjukkan Nabi Ismail tiba di Makkah pada sekitar tahun 1910 SM. Dengan begitu, sumur air Zamzam diperkirakan pertama kali muncul 40 ribu tahun lampau berdasarkan kalender Hijriah. 


Penamaan sumur air Zamzam berasal dari frasa Zome Zome, yang berarti "berhenti mengalir". Kata tersebut diucapkan oleh Siti Hajar saat dirinya berusaha menahan mata air. Saat ini lokasi sumur Zamzam berada di sebelah timur Ka'bah dan berjarak sekitar 21 meter dari halaman Masjidil Haram. 


Sejak zaman Nabi Ismail sampai berita ini diturunkan, air Zamzam tidak pernah habis selama berpuluh tahun. Lantaran banyak keistimewaannya, maka setiap umat Islam yang beribadah ke Mekkah selalu tertarik minum dari sumur zamzam, bahkan membawa botol berisi air Zamzam ketika pulang ke tanah air. Air Zam zam diyakini menjadi sumber penyembuhan alami bagi orang sakit. 


Sumur Zamzam tak pernah kering

Melansir dari egypttoday, seorang Profesor Geologi bernama Abbas Sharaqi menjelaskan air Zamzam merupakan air yang dapat diperbarui. Air di sumur Zamzam di Makkah tidak habis karena reservoir terhubung dengan air tanah yang selalu terbarukan sehingga tidak akan mengering kecuali dalam kondisi tertentu. 


Bukan hanya itu, sumber air Zamzam berasal dari hujan di Makkah. Secara geografis, Makkah terletak di daerah pegunungan yang terdapat lembah. Di bawahnya ada endapan sungai setinggi 14 meter yang berasal dari air hujan di pegunungan yang jatuh ke dataran rendah dan berubah menjadi sedimen. Proses ini memakan waktu jutaan tahun hingga akhirnya terbentuk sumur Zamzam setinggi 14 meter.


Kemudian di bagian paling bawah sumur terdapat bebatuan yang mengumpul dan menyebabkan sumur air Zamzam memiliki kedalaman total 35 meter. Air Zamzam diprediksi akan terus mengalir di Makkah karena kondisi iklim yang stabil dan tidak berubah sehingga proses pembaruan air akan terus berlangsung. 


Perawatan sumur Zamzam

Sumur Zamzam merupakan sumur yang selalu bersih dan tidak mengandung lumut, serangga, jamur, atau kotoran lainnya. Air zamzam pun memiliki rasa yang berbeda daripada air pada umumnya karena mengandung mineral alami yang tinggi dan perawatan serta pemeliharaan sumur Zamzam yang sangat diperhatikan. 


Melansir dari arabnews.com, sumber air Zamzam dilindungi selama berabad-abad dengan berbagai cara. Selama berabad-abad, sumur itu dijaga oleh Abdul Muttalib bin Hasyim, kakek Nabi Muhammad. Kemudian sumur Zamzam dilindungi juga oleh banyak khalifah Muslim. Saat ini, sumur Zamzam dilindungi oleh Raja Abdul Aziz.


Di masa lalu, sumur Zamzam dirawat dengan cara yang primitif. Namun pada masa pemerintahan Raja Abdullah, dilakukan pengembangan dan pemeliharaan yang lebih modern terhadap sumur Zamzam. Proyek ini menggantikan metode pemompaan, penyaringan, pendistribusian, dan pengisian air dengan teknologi terbaru dan teraman.


Untuk mencegah karakteristik air Zamzam terkontaminasi bahan alami eksternal, Pusat Penelitian dan Penelitian Zamzam telah menerapkan kontrol kualitas yang ketat. Laboratorium khusus air Zamzam pun dibuat untuk melacak dan menguji sampel air yang berbeda. Setiap minggunya air Zamzam dianalisis demi menjaga kualitas air.


Mereka juga melakukan penelitian untuk menentukan metode pemompaan dan penyaringan yang paling sesuai. Selain itu, saluran pipa air Zamzam juga selalu dalam pengawasan agar kualitas mineral alami air Zamzam terus dipertahankan. 



 

VIVIA AGARTHA F | RIZKY DEWI AYU (CW)

Sumber: www.egypttoday.com | www.arabnews.com

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.       

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus