Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Puasa Ramadan akan dimulai besok, Kamis 17 Mei 2018. Nanti malam, umat muslim akan melakukan salat tarawih dan witir lalu membaca niat puasa Ramadan untuk keesokan harinya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca juga:
Dokter Ungkap Alasan Kebaikan Puasa buat Kesehatan
Hindari 5 Makanan Ini Saat Berbuka Puasa, Cek Alasannya
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bacaan niat puasa Ramadan adalah:
Nawaitu shauma ghodin 'an adaa'i fardhi syahri Romadhoona haadzihis sanati Lillahi ta'ala
Artinya: Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardu di bulan Ramadan tahun ini karena Allah Ta'ala.
Selain membaca niat puasa, orang biasanya melakukan mandi besar untuk menyambut bulan Ramadan. Anggota Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), Mursyidah Thahir mengatakan mandi menyambut Ramadan ini hukumnya sunah. "Pada dasarnya, semua yang tidak diwajibkan menjadi sunah kalau ada tujuan yang baik," kata Mursyidah kepada Tempo, Selasa 15 Mei 2018.
Simak: Niat Puasa Ramadan, Doa Berbuka Puasa, dan Terjemahannya
Dasar mandi menyambut Ramadan ini, menurut dia, ada pada Surat Al-Anfaal ayat 11 yang artinya, "Allah menjadikan kamu mengantuk sebagai suatu penentraman dari pada-Nya, dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk mensucikan kamu dengan hujan itu dan menghilangan dari kamu gangguan-gangguan setan dan untuk menguatkan hatimu dan memperteguh dengan telapak kaki."
Mursyidah menjelaskan ada empat makna dari ayat tersebut. Pertama, mandi untuk mensucikan badan; kedua, mandi untuk menghilangkan bisikan dan gangguan setan; ketiga, mandi untuk menguatkan hati, dan keempat, mandi guna meneguhkan pendirian. "Jadi bukan saja hati yang suci, tapi badan juga suci," ucap dia.
Artikel terkait:
3 Tips agar Wajah Tetap Segar Saat Puasa Ramadan
Lantas bagaimana niat untuk mandi menyambut Ramadan? Mursydah mengatakan tak perlu repot menghafal niat dalam bahasa Arab jika memang belum bisa. "Ucapkan saja, 'Saya niat mandi menyambut bulan suci Ramadan sunah Lillahi ta'ala'," kata Mursyidah mencontohkan.
Adapun Tata cara mandi menyambut Ramadan ini sama seperti mandi wajib ketika bersih dari haid, usai nifas, dan setelah berhubungan suami istri. Air mandi harus menyentuh kulit dan seluruh tubuh dari ujung rambut sampai kaki. Perhatikan bagian tubuh yang tersembunyi, seperti belakang lutut, lipatan daun telinga, sela-sela jari tangan dan kaki, sampai bagian kemaluan.
Mandi menyambut bulan Ramadan ini disarankan dilakukan pada sore hari seperti mandi sore atau sebelum salat tarawih dengan membaca niat tadi.