Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
European Organization for Nuclear Research (CERN) menjadi pusat perhatian dunia setelah pada Rabu pekan lalu mengumumkan penemuan partikel Tuhan, yang mereka cari selama beberapa dekade terakhir. Sepekan sebelum pengumuman, fisikawan senior CERN, Emmanuel Tsesmelis, berkunjung ke Indonesia untuk membuka peluang kerja sama.
Tsesmelis menjabat Kepala Eksperimen Large Hadron Collider (LHC) milik CERN pada 2005-2008. Mesin LHC inilah yang digunakan fisikawan untuk menemukan partikel Tuhan. Kini pria kelahiran Melbourne 45 tahun lalu ini menjabat penasihat Direktur Jenderal CERN untuk Hubungan Luar Negeri, khususnya wilayah Asia Tenggara, Oseania, Siprus, Turki, dan Israel.
Wartawan Tempo Anton William berbincang dengan Tsesmelis di Universitas Indonesia, Selasa pekan lalu, tentang partikel Tuhan, fisika di Indonesia, dan kiamat 2012.
Apa itu partikel Tuhan (Higgs boson)?
Ilmuwan besar Isaac Newton dan Albert Einstein bisa menghubungkan massa dengan berat dan energi tapi tak satu pun menjelaskan dari mana datangnya massa. Partikel Tuhan menjelaskan bagaimana manusia dan jagat raya mendapatkan massa.
Bagaimana cara kerjanya?
Medan Higgs yang tersebar di seluruh jagat raya bercengkerama dengan suatu partikel yang tadinya tak bermassa. Akibatnya, partikel mendapatkan massa dengan partikel Higgs sebagai perantara.
Apa yang diketahui peneliti dalam eksperimen tahun lalu?
Kami memindai partikel Higgs dengan menabrakkan proton pada energi tinggi, yaitu 3,5 triliun elektron volt (TeV). LHC menemukan ada keganjilan pada energi sebesar 125 miliar elektron volt (GeV) dan sudah diumumkan pada Desember tahun lalu. Sayangnya, sosok ganjil ini tak terlihat jelas melalui data kami.
Lalu tahun ini?
Pada Januari-Maret 2012, kami mengistirahatkan mesin penabrak partikel. Mesin juga bekerja pada energi lebih tinggi, yaitu 4 TeV. Jumlah data yang dikumpulkan dua kali lipat ketimbang data tahun lalu. Upaya ini menghasilkan partikel Higgs 20 persen lebih banyak. Data yang lebih banyak itu membuat partikel Higgs muncul dari balik layar. Jadi tahun ini semuanya tampak amat jelas. Fisikawan kami bekerja siang-malam menganalisis data itu. Mereka dilarang buka mulut mengenai perkembangan analisis ini sampai ada konferensi pers pada Rabu, 4 Juli.
Bagaimana partikel Higgs terlihat oleh pendeteksi?
Kami tak bisa melihat langsung partikel Higgs. Untuk melihatnya, kami menciptakan tabrakan proton sebanyak mungkin lalu melihat energi tabrakan. Di antara energi tersebut terselip jejak partikel Higgs. Menggunakan analisis statistik, kami bisa memilah kehadiran partikel Higgs.
Apa manfaat pencarian partikel Higgs?
Keberadaan partikel ini mengkonfirmasi teori partikel yang menjadi balok dasar penyusun jagat raya. Kami meniru kondisi penciptaan jagat raya, yaitu pada energi yang sangat tinggi. Jika partikel Higgs ditemukan, kita mengetahui bagaimana benda bermassa terbentuk saat alam semesta masih bayi.
Krisis ekonomi melanda Eropa, apakah mengganggu penelitian CERN?
Tak ada dampak sama sekali. Kami masih mendapat anggaran. CERN merupakan kolaborasi internasional. Setiap negara anggota diikat oleh perjanjian bersama.
Apakah ilmuwan Indonesia bisa ikut dalam penelitian ini?
Tentu saja. Di Indonesia banyak universitas bagus yang bisa kami ajak berkolaborasi. Begitu pula Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia dan Badan Tenaga Nuklir Nasional.
Kolaborasi apa yang bisa dilakukan dalam waktu dekat?
Sebagai langkah awal, kami mulai dengan pelatihan dalam bentuk sekolah musim panas pada tahun depan. Kami mencari 2-3 mahasiswa Indonesia untuk mendapat kuliah fisika partikel. Mahasiswa juga bisa bergabung dengan tim riset yang dibimbing para ahli. Mereka bisa mencari partikel, menulis kode pemrograman, atau menguji detektor.
Mengenai isu kiamat 2012, ada yang menyebutkan eksperimen LHC bisa membinasakan bumi?
Secara teori, eksperimen kami bisa menghasilkan lubang hitam mini ketika partikel saling tabrak. Isu yang berkembang mengatakan lubang hitam ini bisa menelan benda yang ada di sekitarnya, termasuk seluruh bumi. Kenyataannya, kami sudah melakukan eksperimen sejak 2008, mesin terus bekerja tapi tak ada yang tercipta hingga saat ini. Jadi ini masih teori.
Apa yang akan dilakukan setelah eksperimen tahun ini?
Kami akan mematikan mesin sepanjang 2013 hingga akhir 2014. Selama periode ini, kami memperbaiki mesin agar bekerja pada energi lebih tinggi, yaitu 6,5 TeV. Kami mengganti semua koneksi magnet. Alat yang ada saat ini masih terhambat resistensi listrik. Padahal, pada arus tinggi, hambatan sepersemiliar ohm tetap berpengaruh. Tak akan ada eksperimen pada selang waktu tersebut. Tujuan akhir kami adalah bekerja pada energi puncak, yaitu 7 TeV.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo