Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Mengapa Keberadaan Hewan Predator Bisa Menjaga Keanekaragaman Hayati?

Predator bisa meningkatkan keragaman ketika memangsa spesies yang dominan dalam persaingan

31 Desember 2021 | 11.33 WIB

Setelah dilumpuhkan, berang-berang terlihat menyeret buaya ke daratan dan tidak diketahui nasibnya. Dailymail.co.uk
Perbesar
Setelah dilumpuhkan, berang-berang terlihat menyeret buaya ke daratan dan tidak diketahui nasibnya. Dailymail.co.uk

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Predator merupakan spesies hewan yang hidupnya dari memangsa binatang lain. Hewan predator berada di puncak rantai makanan. Peran predator pun penting untuk kelestarian keanekaragaman hayati, karena membantu menjaga keseimbangan di antara organisme, sebagaimana dikutip dari Nature.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Predator bisa meningkatkan keragaman ketika memangsa spesies yang dominan dalam persaingan. Spesies dominan adalah jenis yang jumlahnya paling melimpah dalam komunitas ekosistem tertentu. Adapun spesies dasar adalah klasifikasi biologi yang berperan mendukung habitat spesies lain.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Adapun salah satu contohnya hutan rumput laut di Alaska yang menjadi rumah untuk banyak spesies ikan dan vertebrata. Rumput laut merupakan spesies dominan sekaligus dasar dalam ekosistem itu yang menjadi sumber makanan bulu babi. Jika populasi bulu babi makin bertambah, maka menyebabkan tak seimbang. Itu berdampak, rumput laut akan habis dimakan bulu babi. Peran predator yang memangsa bulu babi sangat penting untuk menjaga ekosistem rumput laut.

Predator yang memangsa bulu babi adalah berang-berang, sebagaimana dikutip dari Alaska Wildlife Alliance. Jika jumlah berang-berang laut makin berkurang, akan sangat mempengaruhi ekosistem.

Predator juga dapat mempengaruhi populasi mangsa melalui cara yang tidak mematikan. Predator dapat mengubah perilaku, bentuk (morfologi) dan pemilihan habitat mangsa.

Beberapa spesies hewan mungkin berlindung di tempat aman dan melupakan kesempatan mencari makan demi menghindari predator. Beberapa spesies yang lain mungkin mengubah morfologi agar tidak rentan dimangsa.

Contoh efek non-mematikan predator bisa dilihat pada hubungan antara tiram juvenile, kepiting bakau dan ikan kodok barong. Di terumbu, tiram juvenile dikonsumsi oleh kepiting bakau. Sementara kepiting bakau kerap dimangsa oleh ikan kodok barong.

Demi menghindari ikan kodok barong, kepiting bakau mencari perlindungan di dalam matriks terumbu dan berhenti mencari makan. Efek ini menguntungkan tiram juvenil mengurangi serangan predator.

SITI NUR RAHMAWATI 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus