Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

10 Simbol Bahan Kimia dan Artinya yang Wajib Diketahui

Memahami simbol bahan kimia sangatlah penting untuk menunjukkan sifat dan potensi bahaya yang ada pada suatu zat. Berikut informasinya.

3 Desember 2024 | 06.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bahan kimia adalah zat yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari, baik di rumah, di laboratorium, maupun di lingkungan industri. Namun, banyak dari bahan kimia ini memiliki sifat yang berpotensi membahayakan jika tidak ditangani dengan hati-hati. Untuk itu, simak 10 simbol bahan kimia dan artinya berikut ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Memahami simbol bahan kimia sangatlah penting untuk menunjukkan sifat dan potensi bahaya yang ada pada suatu zat. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut laman Laboratorium Operasi Teknik Kimia Universitas Brawijaya, simbol bahaya dalam bahan kimia digunakan untuk memberi label pada bahan-bahan berbahaya sesuai dengan Peraturan Bahan Berbahaya (Ordinance on Hazardous Substances). 

Peraturan ini bertujuan untuk melindungi dan menjaga bahan-bahan berbahaya, dengan fokus utama pada keselamatan kerja. 

Adapun Peraturan Bahan Berbahaya mencakup pedoman untuk klasifikasi, pengemasan, dan pelabelan bahan kimia yang berlaku di semua bidang dan aplikasi. Hal ini juga mencakup perlindungan lingkungan, keselamatan konsumen, dan kesehatan manusia.

Simbol Bahan Kimia dan Artinya

1. Explosive (bersifat mudah meledak) 

Simbol bahan kimia yang bersifat mudah meledak memiliki kode huruf E. Bahan dan formulasi yang diberi label explosive dapat meledak akibat pukulan, gesekan, pemanasan, api, atau sumber nyala lainnya, bahkan tanpa kehadiran oksigen atmosferik. 

Ledakan terjadi karena reaksi cepat dari bahan tersebut, melepaskan energi tinggi yang menghasilkan gelombang udara yang bergerak sangat cepat. Contoh dari bahan kimia yang memakai simbol ini adalah 2,4,6-trinitro toluena (TNT). 

2. Oxidizing (pengoksidasi) - Huruf kode: O

Bahan dengan label oxidizing memiliki kode huruf O. Bahan dengan label ini tidak mudah terbakar secara langsung, tetapi dapat memperburuk risiko kebakaran jika bersentuhan dengan bahan yang mudah terbakar atau sangat mudah terbakar. 

Biasanya, bahan ini adalah senyawa anorganik seperti garam pengoksidasi kuat atau peroksida organik. Contoh bahan ini termasuk kalium klorat, kalium permanganat, dan asam nitrat pekat.

3. Extremely flammable (amat sangat mudah terbakar) 

Bahan-bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya extremely flammable memiliki kode huruf F+. 

Simbol ini dilekatkan pada cairan dengan titik nyala sangat rendah (di bawah 0°C) dan titik didih yang juga rendah (di bawah 35°C). 

Bahan ini sangat mudah terbakar dan dapat membentuk campuran yang sangat mudah meledak dengan udara dalam kondisi normal. Contoh bahan ini adalah dietil eter (cairan) dan propane (gas).

4. Flammable (mudah terbakar)

Tidak ada simbol bahaya diperlukan untuk melabeli bahan dan formulasi dengan notasi bahaya ‘flammable’. Tapi simbol ini dipakai pada bahan dan formulasi likuid yang memiliki titik nyala antara 21°C hingga 55°C termasuk dalam kategori ini. Contoh bahan ini adalah minyak terpentin.

5. Very Toxic (sangat beracun) 

Simbol bahan kimia sangat beracun memiliki kode huruf: T+. Bahan yang diberi label ini dapat menyebabkan kerusakan kesehatan akut atau kronis bahkan kematian pada konsentrasi sangat rendah, baik melalui inhalasi, konsumsi, atau kontak kulit. Contoh bahan ini adalah kalium sianida, hidrogen sulfida, nitrobenzena, dan atropin.

6. Toxic (beracun)

Simbol bahan kimia yang beracun memiliki kode huruf T. Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya ‘toxic’ dapat menyebabkan kerusakan kesehatan akut atau kronis dan bahkan kematian pada konsentrasi sangat rendah. 

Beberapa di antaranya dapat bersifat karsinogenik, mutagenik, atau berisiko pada reproduksi.Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya solven-solven seperti metanol (toksik) dan benzene (toksik, karsinogenik).

7. Harmful (berbahaya) 

Simbol harmful memiliki kode Xn. Bahan yang berlabel harmful berisiko menyebabkan kerusakan kesehatan yang sedang apabila terpapar melalui inhalasi, konsumsi, atau kontak kulit. 

Bahan ini bisa juga memiliki sifat karsinogenik atau mutagenik, meskipun tidak dianggap beracun pada tingkat tertentu. Contoh bahan ini termasuk etilen glikol dan diklorometana.

8. Corrosive (korosif)

Kode huruf dari simbol bahan kimia corrosive adalah C. Bahan dengan label "corrosive" dapat merusak jaringan hidup, termasuk kulit manusia atau hewan uji. 

Bahan asam dengan pH di bawah 2 atau basa dengan pH di atas 11,5 dikategorikan sebagai bahan korosif. Contoh bahan ini adalah asam klorida (HCl) dan asam sulfat (H2SO4).

9. Irritant (penyebab iritasi)

Kode huruf dari simbol irritant adalah Xi.Bahan yang diberi label irritant tidak merusak jaringan secara permanen, namun dapat menyebabkan peradangan pada kulit atau selaput lendir. Contoh bahan ini termasuk isopropilamina, kalsium klorida, dan larutan asam atau basa encer.

10. Bahan berbahaya bagi lingkungan 

Simbol bahan berbahaya bagi lingkungan diberi kode huruf N. Bahan dengan label "dangerous for environment" dapat merusak ekosistem jika masuk ke dalam kompartemen lingkungan seperti air, tanah, atau udara. 

Bahan ini dapat menyebabkan gangguan ekologi jangka pendek atau panjang. Contoh bahan ini termasuk tributil timah klorida, tetraklorometan, dan hidrokarbon petroleum seperti pentana. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus