Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

12 Orang di Jembrana Tersambar Petir, Bagaimana Petir Bisa Menyambar Manusia?

Petir bisa menyambar manusia melalui berbagai cara, seperti yang terjadi di Jembrana Bali langsung mengenai 12 orang. Kenapa bisa tersambar petir?

30 Januari 2024 | 09.56 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi Petir atau Kilat. h2solutionsinc.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 12 orang tersambar petir di Kabupaten Jembrana, Bali, dan satu orang di antaranya meninggal dunia. Hal ini disampaikan langsung Kepolisian Resor Jembrana, Jembrana.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Satu orang meninggal dunia, satu orang kritis, dua orang luka berat dan delapan orang luka ringan. Saat ini anggota kami sedang di TKP,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jembrana AKP Agus Riwayanto Diputra di Negara, Jembrana, Sabtu, 27 Januari 2024, sebagaimana dikutip dari Antaranews.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam kejadian naas ini, satu orang meninggal dunia, satu orang kritis, dua orang luka berat, dan delapan orang luka ringan. Para korban yang merupakan pekerja pemetik semangka sedang berteduh di gubuk tengah sawah ketika tersambar petir.

Petir dapat menyambar orang melalui beberapa cara, dan dapat berakibat fatal. Dikutip dari  USA National Weather Service, berikut adalah lima alasan utama yang menjelaskan bagaimana seseorang bisa tersambar petir.

1. Tersambar Langsung (Direct Strike)

Petir dapat langsung menyambar orang yang berada di area terbuka, menjadikan orang tersebut sebagai bagian dari saluran utama petir. Meskipun tidak terlalu umum, langsung tersambar adalah yang paling berpotensi mematikan.

Sebagian arus bisa melewati kulit (flashover), dan sebagian lainnya bisa melewati tubuh, terutama melalui sistem kardiovaskular atau saraf. Jika menemukan orang yang tersambar petir secara langsung, segera panggil petugas medis untuk melakukan pertolongan pertama.

2. Kilat Samping (Side Flash)

Side flash terjadi ketika petir menyambar objek lebih tinggi di sekitar korban, dan sebagian arus melompat dari objek tersebut ke individu. Hal ini terutama terjadi jika korban berada dalam satu hingga dua kaki dari objek yang terkena petir, seperti pohon saat mencari perlindungan dari hujan atau hujan es.

3. Arus Tanah (Ground Current)

Ketika petir menyambar pohon atau objek lain, sebagian besar energi bergerak keluar dari titik tersebut di sepanjang permukaan tanah, disebut sebagai ground current. Siapa pun yang berada di luar dekat dengan petir tersebut berpotensi menjadi korban arus tanah. Arus tanah dapat juga mengalir di lantai garasi yang memiliki bahan konduktif.

4. Konduksi (Conduction)

Petir dapat menjelajah jarak jauh melalui kabel atau permukaan logam lainnya. Meskipun logam tidak menarik petir, namun menjadi jalur untuk petir mengikuti. Kebanyakan kasus tersambar petir di dalam ruangan dan beberapa di luar ruangan disebabkan oleh konduksi.

Orang yang bersentuhan dengan benda yang terhubung dengan kabel listrik, pipa air, atau permukaan logam yang meluas ke luar berada pada risiko tinggi.

5. Streamers

Meskipun tidak seumum jenis cedera petir lainnya, orang yang terkena streamers berisiko terkena cedera atau tewas oleh petir. Streamers terbentuk ketika petir bergerak ke bawah mendekati tanah.

Biasanya, hanya satu dari streamers yang kontak dengan saluran utama, tetapi saat saluran utama melepaskan energi, maka semua streamers di area tersebut dapat menyebabkan cedera atau kematian pada individu yang berada di dalamnya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus