Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

151 Ribu Sekolah Terapkan Kurikulum Merdeka pada 2022

Kemendikbud mencatat sebanyak 151 ribu satuan pendidikan telah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka pada 2022.

8 Februari 2023 | 09.48 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi guru mengajar siswa berkebutuhan khusus. Dok. Pendidikan Inklusi Cikal

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mencatat sebanyak 151 ribu satuan pendidikan telah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka pada 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek Anindito Aditomo mengatakan pada tahun ini pendaftaran Kurikulum Merdeka lebih praktis karena dapat melalui platform Merdeka Mengajar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Pendaftaran mulai 6 Februari sampai 31 Maret 2023. Mari jadikan momentum ini sebagai langkah awal. Serentak bergerak untuk wujudkan pembelajaran berkualitas bagi semua bersama Kurikulum Merdeka,” katanya dilansir dari laman Kementerian Pendidikan pada Rabu, 8 Februari 2023.

Anindito mengatakan proses pembelajaran yang lebih fleksibel melalui Kurikulum Merdeka dapat disesuaikan dengan fasilitas yang dimiliki termasuk terhadap visi misi sekolah serta dengan kebutuhan belajar peserta didik.

Ia mengatakan, terdapat tiga pilihan yang dapat diputuskan satuan pendidikan tentang implementasi Kurikulum Merdeka, yakni menerapkan beberapa bagian Kurikulum Merdeka tanpa mengganti kurikulum yang sedang diterapkan.

Selain itu, implementasi Kurikulum Merdeka juga dapat dilakukan dengan perangkat ajar yang telah disiapkan maupun dengan mengembangkan sendiri berbagai perangkat ajar.

"Implementasi Kurikulum Merdeka secara mandiri merupakan pilihan bagi satuan pendidikan berdasarkan kesiapan masing-masing," katanya.

Pilihan pertama adalah Mandiri Belajar yaitu satuan pendidikan menggunakan struktur Kurikulum 2013 dalam mengembangkan kurikulum dan menerapkan beberapa prinsip Kurikulum Merdeka dalam melaksanakan pembelajaran dan asesmen.

Pilihan kedua adalah Mandiri Berubah yaitu satuan pendidikan menggunakan struktur Kurikulum Merdeka dalam mengembangkan kurikulum dan menerapkan prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka dalam melaksanakan pembelajaran dan asesmen.

Pilihan ketiga adalah Mandiri Berbagi yaitu satuan pendidikan menggunakan struktur Kurikulum Merdeka dalam mengembangkan kurikulum dan menerapkan prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka dalam melaksanakan pembelajaran dan asesmen.

“Untuk pilihan ketiga satuan pendidikan juga harus berkomitmen untuk membagikan praktik-praktik baiknya kepada satuan pendidikan lain,” kata Anindito.

Salah satu pendidik yang memanfaatkan Platform Merdeka Mengajar untuk mendukung implementasi Kurikulum Merdeka di satuan pendidikannya adalah guru matematika di SMPN 2 Karang Pucung, Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah, Yoki Iskandar.

Sejak menggunakan Platform Merdeka Mengajar, Yoki lebih memahami kebijakan Kurikulum Merdeka sehingga memudahkannya untuk berpartisipasi sebagai Guru Penggerak.

“Hal itu membuat banyak perubahan pada saya sebagai guru matematika salah satunya dalam melakukan pembelajaran yang berdiferensiasi kepada murid,” katanya.

Kurikulum Merdeka dikembangkan untuk memberikan fleksibilitas dan dukungan bagi pendidik dalam menciptakan pembelajaran berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan pelajar dan kondisi satuan pendidikan.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Devy Ernis

Devy Ernis

Bergabung dengan Tempo sejak April 2014, kini staf redaksi di Desk Nasional majalah Tempo. Memimpin proyek edisi khusus perempuan berjudul "Momen Eureka! Perempuan Penemu" yang meraih penghargaan Piala Presiden 2019 dan bagian dari tim penulis artikel "Hanya Api Semata Api" yang memenangi Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2020. Alumni Sastra Indonesia Universitas Padjajaran.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus