Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

2 Ilmuwan AS Victor Ambros dan Gary Ruvkun Terima Penghargaan Nobel Kedoteran 2024, Apa Penemuannya?

Victor Ambros dan Gary Ruvkun, dianugerahi Penghargaan Nobel Kedokteran 2024. Perikut profil mereka, dan temuannya.

9 Oktober 2024 | 21.36 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Dua ilmuwan asal Amerika Serikat (AS), Victor Ambros dan Gary Ruvkun, dianugerahi Penghargaan Nobel Fisiologi atau Kedokteran 2024 atas penemuan mereka terkait microRNA dan peran molekul itu dalam regulasi gen pascatranskripsi. Hadiah Nobel ini diumumkan di Institut Karolinska di Stockholm, Swedia, pada 7 Oktober 2024

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MicroRNA merupakan sebuah kelas baru dari molekul RNA kecil yang sangat penting dalam regulasi gen. Saat ini diketahui bahwa genom manusia mengandung lebih dari 1.000 microRNA.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Majelis Nobel menyebut penemuan mengejutkan kedua ilmuwan itu mengungkap sebuah dimensi yang benar-benar baru dalam regulasi gen. "MicroRNA terbukti secara fundamental penting terhadap cara organisme berkembang dan berfungsi," kata majelis dilansir dari Antara.

Victor Ambros

Dilansir dari Britannica, Victor Ambros lahir pada 1 Desember 1953 di Hanover, New Hampshire, Amerika Serikat. Ia adalah seorang ahli biologi perkembangan dan genetika molekuler AS yang terkenal karena penemuan microRNA (miRNA), sejenis molekul RNA kecil yang memiliki fungsi esensial dalam mengatur ekspresi gen. 

Kontribusi Ambros dalam penemuan miRNA memiliki dampak besar pada pemahaman ilmiah tentang fungsi sel dan mekanisme yang mendasari aktivitas gen dan penyakit, serta sangat penting bagi bidang biologi molekuler dan biologi perkembangan. 

Ambros menghabiskan masa mudanya di Vermont, di mana orang tuanya mendorong minatnya pada sains. Setelah lulus dari sekolah menengah atas, ia kuliah di Massachusetts Institute of Technology (MIT), dan berhasil meraih gelar sarjana biologi pada 1975.

Ambros selanjutnya menyelesaikan gelar Ph.D pada 1979. Ia kemudian melanjutkan di MIT sebagai peneliti pascadoktoral di laboratorium ahli biologi H. Robert Horvitz. Di sana ia bekerja dengan Ruvkun bersama Horvitz, untuk menyelidiki faktor genetik yang menentukan waktu kejadian dalam perkembangan nematoda Caenorhabditis elegans.

Adapun Ambros telah menerima berbagai penghargaan dan kehormatan sepanjang kariernya, termasuk Lasker Award 2008 (bersama dengan Ruvkun dan David C. Baulcombe), Gairdner International Award 2008 (bersama dengan Ruvkun), dan Wolf Prize 2014 (bersama dengan Ruvkun dan Nahum Sonenberg). Selain itu, Ambros adalah anggota American Academy of Arts and Sciences (2011) dan American Association for the Advancement of Science (2018).

Gary Ruvkun

Disarikan dari Britannica, Gary Ruvkun adalah seorang ahli biologi molekuler dan genetika Amerika Serikat  yang lahir pada 1952 di Berkeley, California. Dia yang terkenal dengan penelitian terobosannya tentang microRNA (miRNA) dan gangguan RNA (RNAi) serta karyanya tentang penuaan dan umur panjang. Ketika tumbuh besar di California, Ruvkun menunjukkan ketertarikannya pada astronomi dan komunikasi radio. Di University of California, Berkeley, ia awalnya berencana untuk belajar teknik elektro, tetapi ia berubah pikiran dan malah mengejar gelar di bidang biofisika. 

Setelah bekerja sebagai teknisi di bidang kedokteran nuklir di University of California, San Francisco, selama satu tahun, Ruvkun melamar dan diterima untuk studi pascasarjana di Universitas Harvard. Ia berhasil meraih gelar Ph.D. dalam genetika mikroba pada 1982 dan kemudian menjadi peneliti pascadoktoral di laboratorium ahli biologi H. Robert Horvitz di Massachusetts Institute of Technology. Di sana ia bertemu dengan Ambros dan memulai penelitiannya tentang genetika regulasi temporal peristiwa perkembangan pada nematoda Caenorhabditis elegans. 

Lebih lanjut, selain dianugerahi Penghargaan Nobel Kedoteran, Ruvkun telah menerima banyak penghargaan lain selama kariernya. Di antaranya adalah Penghargaan Lewis S. Rosenstiel 2004 untuk Karya Terhormat dalam Penelitian Medis Dasar (bersama dengan Ambros, Craig C. Mello, dan Andrew Z. Fire), Penghargaan Internasional Gairdner Kanada 2008 (bersama dengan Ambros dan yang lainnya), Penghargaan Lasker 2008 untuk Penelitian Medis Dasar (bersama dengan Ambros dan David C. Baulcombe), dan Penghargaan Wolf Prize dalam Kedokteran 2014 (bersama dengan Ambros dan Nahum Sonenberg). 

Ruvkun juga anggota National Academy of Sciences (2008) dan American Academy of Arts and Sciences (2009).

NI KADEK TRISNA CINTYA DEWI  | ANTARA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus