Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

4 Mitos Gerhana Bulan Ini Kerap Bikin Heboh Orang Zaman Dulu

Gerhana bulan sering meninggalkan mitos di luar logika ilmiah, terlebih saat ilmu pengetahuan belum semaju sekarang

27 Juli 2018 | 16.56 WIB

Gerhana bulan total terlihat di antara pohon sakura di kota Shiraishi, Miyagi, Jepang, 4 April 2015. Gerhana bulan merah darah ini menjadi yang paling tersingkat, karena hanya berlangsung beberapa menit saja.  AP/Kyodo News
Perbesar
Gerhana bulan total terlihat di antara pohon sakura di kota Shiraishi, Miyagi, Jepang, 4 April 2015. Gerhana bulan merah darah ini menjadi yang paling tersingkat, karena hanya berlangsung beberapa menit saja. AP/Kyodo News

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Gerhana bulan total akan terjadi pada Sabtu dini hari, 27 Juli nanti. Di Indonesia, gerhana total terlama ini akan mulai bisa diamati sejak 00.15 WIB.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Gerhana bulan total terlama dini hari nanti termasuk peristiwa spesial karena menjadi gerhana terlama dengan waktu 103 menit. Fenomena itu secara utuh dan sebagian bisa disaksikan dari seluruh penjuru Indonesia.

Gerhana bulan terlama ini termasuk fenomena langit langka. Gerhana berikutnya baru akan terulang lagi mulai 2123 selama 106 menit tapi tidak bisa disaksikan di Indonesia.

Sebelum ada penjelasan ilmiah tentang gerhana, banyak masyarakat di berbagai dunia mempercayai mitos tentang gerhana. Mulai dari bulan yang dimakan naga hingga dianggap sebagai pertanda pembawa bencana.

Berikut beberapa mitos tentang gerhana bulan di berbagai negara, seperti dirangkut dari bustle.com dan science.edu.sg:

1. Bulan Diracun (Jepang)

Super Blue Blood Moon terlihat di atas sebuah kuli di Bangkok, Thailand, 31 Januari 2018. REUTERS

Orang Jepang percaya warna merah yang timbul saat gerhana bulan terjadi karena bulan sedang kena racun. Dan racun tersebut diduga akan jatuh ke bumi. Karena itu, orang-orang Jepang zaman dulu kerap menutup sumur-sumur air mereka agar racun tersebut tidak mengkontaminasi air minum.

2. Dimakan Naga (Cina)

Pemandangan gerhana bulan total dilihat dari kawasan Pantai Ancol, Jakarta, 31 Januari 2018. TEMPO/Subekti

Orang Cina percaya gehana bulan terjadi karena bulan sedang dimakan seekor naga. Mitos ini sudah ada sejak zaman lalu. Sekadar informasi, huruf hanzi untuk "gerhana" adalah "shi" (). Karena kepercayaan ini, orang-orang Cina zaman dahulu menembakkan meriam ke arah langit untuk mengusir naga.

3. Wabah Penyakit (Eskimo)

Beberapa cerita rakyat menceritakan tentang Aurora pun menghiasi beberapa kebudayaan di Eropa salah satunya suku Eskimo, suku Eskimo melihat Aurora sebagai jiwa setan yang berbahaya sehingga suku Eskimo selalu membawa pisau ketika mereka melihat Aurora. Photo by Uriel Sinai/Getty Images.

Orang Eskimo juga memiliki mitos tentang gerhana bulan. Mereka percaya bulan sedang sakit dan siapa saja yang terkena cahaya bulan akan terkena penyakit yang sama. Untuk mengindarinya, orang Eskimo akan melindungi tubuh mereka dari paparan cahaya gerhana bulan.

4. Pertanda Perubahan Bumi (Amerika Serikat)

Penampakan fenomena Super Blue Blood Moon yang terlihat di antara bendera Amerika Serikat dan negara bagian California di Santa Monica Beach, California, 31 Januari 2018. Tidak semua negara dapat menyaksikan fenomena langka ini yang menggabungkan peristiwa gerhana bulan total, blue moon, dan supermoon. AP Photo/Ringo H.W. Chiu

Menurut Old Farmer's Almacan, sebuah buku tentang cuaca para petani Amerika Serikat, gerhana bulan menandakan akan adanya perubahan di bumi. Perubahannya dalam segala hal, bisa apapun. Ini karena suku pribumi Amerika percaya bulan adalah pengatur bumi.

Simak artikel menarik lainnya tentang gerhana bulan hanya di kanal Tekno Tempo.co.

BUSTLE.COM | SCIENCE.EDU.SG

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus