Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Supervolcano menimbulkan ancaman besar terhadap kehidupan di Bumi, namun potensi mereka untuk menghancurkan peradaban sering tidak terdokumentasi. Supervolcano ini telah menghapus banyak bagian kehidupan sebelumnya dan ada kemungkinan serius bahwa mereka akan melakukannya lagi di masa depan.
Baca: Supervolcano Yellowstone Ancam Peradaban, NASA Siapkan Pengeboran
Baca: Ilmuwan Soal Bahaya Supervolcano: Bikin Bumi Seperti Kiamat
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Supervolcano menurut definisi adalah salah satu yang telah memiliki letusan bermagnitudo 8 - yang tertinggi dan paling mengerikan - pada Volcano Explosivity Index di masa lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
AS merupakan hotspot untuk supervolano, dengan empat saat ini terletak di negara Amerika Utara, sementara Eropa hanya memiliki satu, tetapi satu itu dapat menghancurkan benua tersebut, sebagaimana dilaporkan laman Express baru-baru ini.
Para ahli pernah memprediksi letusan super terjadi sekitar sekali setiap 45.000-714.000 tahun. Namun, temuan baru menunjukkan letusan super bisa terjadi setiap 5.200 tahun, sementara waktu yang paling mungkin antara letusan super saat ini diperkirakan sekitar 17.000 tahun.
Berikut adalah daftar lima supervolcano yang dapat menghancurkan peradaban.
1. Yellowstone Caldera
Yellowstone, yang terletak di Wyoming, AS, adalah gunung berapi paling terkenal dan juga memiliki potensi untuk menjadi yang paling kuat. Supervolcano Yellowstone terakhir meletus 700.000 tahun yang lalu, tetapi para ahli mengatakan gunung itu bakal meledak setiap satu juta tahun atau lebih.
Jika gunung berapi yang kuat itu meletus, diperkirakan 87.000 orang akan terbunuh dan dua pertiga dari AS akan tidak layak huni.
Ribuan ton abu memuntahkan ke atmosfer akan menghalangi sinar matahari dan secara langsung mempengaruhi kehidupan di bawahnya yang menciptakan "musim dingin nuklir". Sejumlah besar sulfur dioksida yang dilemparkan ke atmosfer akan membentuk sulfur aerosol yang memantulkan dan menyerap sinar matahari.
USA Today, 8 Oktober 2018, melaporkan sebuah geyser yang biasanya tenang di Taman Nasional Yellowstone meletus bulan lalu, memuntahkan air hingga 30 kaki di udara.
2. Long Valley Caldera
Long Valley Caldera adalah gunung berapi yang terletak di Amerika Serikat. Gunung berapi California ini memiliki begitu banyak magma di bawah permukaan, yang bisa mendukung letusan setara dengan yang terjadi pada 767.000 tahun yang lalu, yang melepaskan 140 mil kubik material ke atmosfer.
Sebagai perbandingan, letusan Gunung St Helens tahun 1980 menghasilkan pelepasan 0,29 mil kubik. Long Valley Caldera adalah salah satu kaldera terbesar di Bumi, berukuran panjang 20 mil, lebar 11 mil dan dalam hingga 3.000 kaki (910 m).
Selama 5.000 tahun terakhir, sebuah letusan telah terjadi di suatu tempat di sepanjang rantai ini setiap 250 hingga 700 tahun - tetapi biasanya letusan kecil untuk mengurangi tekanan di bawah permukaan.
3. Campi Flegrei...
3. Campi Flegrei
Juga dikenal sebagai Phlegraean Fields, Campi Flegrei adalah satu-satunya supervolcano Eropa, yang terletak di bawah Napoli, Italia. Pembentukannya sekitar 39.000 tahun yang lalu membuat lava dan bebatuan terlempar ratusan kilometer jauhnya, yang menjadikannya letusan paling mengerikan dalam 200.000 tahun terakhir di Eropa.
Ini adalah wilayah vulkanik terpadat di dunia, dengan tiga juta orang tinggal di kota terdekat, Napoli. Para ilmuwan memperhatikan bahwa tekanan sedang dibangun di Campi Flegrei pada tahun 2005 dan pada tahun 2012 mereka menaikkan tingkat siaga dari Hijau ke Kuning, yang mendorong pemantauan ketat di situs tersebut.
Gunung api kuno ini terakhir meletus pada 1538 meskipun itu hanya kecil, yang berlangsung selama delapan hari.
4. Danau Toba
Danau Toba adalah salah satu supervolcano terbesar di dunia dan terletak di Sumatera Utara, Indonesia. Terakhir meletus 74.000 tahun yang lalu menyebabkan 2.800 km kubik material terlontar ke atmosfer.
Menyusul letusan itu, suhu global menurun drastis selama satu dekade, dan abu menutupi wilayah besar Indonesia dan India. Sebuah pulau di tengah Danau Toba, Pulau Samosir, perlahan naik dan dianggap sebagai tanda Bumi menggelembung karena tekanan magma di bawah permukaan.
5. Taupo
Sebuah supervolcano yang terletak di bawah permukaan Danau Taupo di tengah Pulau Utara Selandia Baru. Gunung ini pertama kali meletus sekitar 300.000 tahun yang lalu dan sejak itu jarang sekali tenang.
Taupo bertanggung jawab atas letusan supervolcao terbaru sekitar 26.500 tahun yang lalu, mendorong 1.200 km kubik batu apung dan abu ke atmosfer.
Sejak itu, ada 28 letusan yang lebih kecil, dipisahkan dalam waktu antara 50 dan 5000 tahun yang menunjukkan betapa tidak dapat diprediksinya gunung yang satu ini.
Simak artikel lainnya tentang supervolcano di kanal Tekno Tempo.co.
EXPRESS | USA TODAY