Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

7 Contoh Spesies yang Baru Dikenali Keberadaannya di Dunia Setahun Terakhir

Para ilmuwan memperkirakan baru sepersepuluh jumlah spesies di bumi yang sudah dikenali sejauh ini.

9 April 2025 | 18.59 WIB

Tanaman Keita Deniseae. Dok. RBG Kew
Perbesar
Tanaman Keita Deniseae. Dok. RBG Kew

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Apakah Anda mengetahui masih banyak jenis hewan dan tumbuhan di dunia ini yang mungkin belum kita kenali? Sepanjang 2024 lalu saja, para peneliti di dunia melaporkan lebih dari 18 ribu penemuan spesies baru hewan dan tumbuhan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Temuan itu mencakup organisme berukuran besar hingga mikroskopis yang tersembunyi di habitat-habitat terpencil. Sebagian besar dari spesies baru itu ditemukan di dua kawasan dengan biodiversitas tinggi, yaitu Hutan Hujan Amazon dan Pegunungan Himalaya. Kedua wilayah tersebut memang menjadi pusat perhatian para ahli karena menyimpan keragaman hayati yang luar biasa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Secara keseluruhan, para ilmuwan memperkirakan baru sepersepuluh jumlah spesies di bumi yang sudah dikenali sejauh ini. Mereka yang belum dikenali bukan tidak mungkin memiliki peran penting dalam ekosistem.

Berikut gambaran spesies makhluk hidup, apakah itu hewan maupun tumbuhan, yang selama ini tidak dikenali keberadaannya hingga ditemukan pada tahun lalu. Sebanyak tujuh spesies ini dicuplik dari artikel di Mongabay dan sumber lainnya, termasuk jurnal yang memuat laporan penemuannya. 

1. Vadumodiolus teredinicola – Amerika Serikat

Remis dari subfamili Bathymodiolinae ini ditemukan di kawasan hutan purba yang kini terendam di perairan Alabama, Amerika Serikat. Tepatnya, ditemukan hidup dalam liang milik cacing kapal (Teredo navalis), organisme pengurai kayu di perairan itu. 

Kerang Vadumodiolus Teredinicola. Dok. Nytimes

Remis Vadumodiolus teredinicola ditemukan hidup di potongan batang kayu pohon cypress dan menjadikannya bagian penting dari ekosistem kayu laut dalam yang belum banyak dipelajari. Berukuran hanya beberapa milimeter, jenis remis ini menunjukkan kemampuan adaptasi luas dari Bathymodiolinae yang selama ini dikenal hidup di dasar laut dalam hingga lebih dari 100 meter, di dalam celah hidrotermal.

Penemuan spesies baru ini dilaporkan oleh Dan Distel dari Departemen Ilmu Kelautan dan Lingkungan Universitas Northeastern dan timnya pada Februari 2024 lalu. 

2. Chrysaora achlyos – Samudra Pasifik

Penetapan spesies baru berdasarkan deskripsi oleh tim peneliti yang diketuai Lisa-Ann Gershwin dari CSIRO, Australia. Jenis ubur-ubur berwarna merah tua mencolok asal Samudra Pasifik sebelah timur yang kemudian dinamai Chrysaora achlyos ini memiliki diameter payung mencapai 10 sentimeter. Ciri uniknya adalah adanya pola menyerupai salib di tengah tubuhnya, yang membuatnya disebut juga "Medusa Salib St. George". 

Dekripsi yang dibuat Lisa dan kawan-kawannya, antara lain asal Natural History Museum of Los Angeles, berbasis arsip foto dan video dari jenis hewan ini, juga morfologi dari empat spesimen yang didapat pada 1989 lalu. Siklus hidupnya, juga kemunculannya yang sporadis, masih gelap seluruhnya. Kemunculan kawanan ubur-ubur ini terakhir kali didapati pada 1989 setelah sebelumnya didapati dokumentasi fotonya pada 1926 dan 1965.

3. Eunectes akayima – Amazon Ekuador

Dalam sebuah ekspedisi ilmiah di kawasan Amazon Ekuador, tim herpetologis dari New Mexico Highlands University dan University of Queensland berhasil mengidentifikasi spesies anaconda baru yang dinamai Eunectes akayima. Meskipun secara fisik menyerupai anakonda hijau selatan (Eunectes murinus, spesies anaconda yang berukuran paling besar), analisis genetik menunjukkan adanya perbedaan yang sangat mencolok di tingkat DNA. 

"Perbedaan genetik keduanya 5,5 persen. Sebagai perbandingan, perbedaan genetik manusia dan simpanse sekitar 2 persen," kata Bryan Fry, profesor herpetologi dari University of Queensland. 

Ekspedisi dilakukan Fry dan timnya ke pedalaman Amazon untuk menelusuri kabar anaconda terbesar yang ada di hutan itu. Rumor menyebut ukurannya bisa sepanjang lebih dari 7,5 meter dengan berat 500 kilogram. "Yang kami temui ada Eunectes akayima betina yang berukuran panjang 6,3 meter."

Spesies baru anaconda ini dinamai Eunectes akayima, atau anakonda hijau utara.

4. Anguiculus DiCaprioi – Himalaya

Di hutan Pegunungan Himalaya, pada ketinggian sekitar 1.800 meter di atas permukaan laut, tim peneliti yang dikepalai Zeeshan Mirza dari National Centre for Biological Sciences India menemukan spesies ular mungil baru yang diberi nama Anguiculus dicaprioi. Anguiculus berarti ular kecil karena panjang tubuh ular ini  sekitar 40 sentimeter saja.

Ular Anguiculus Dicaprioi. Dok. Scientific Reports

Tubuhnya berwarna coklat kemerahan dengan pola bercak hitam acak yang menyebar tidak teratur di sepanjang tubuhnya. Penamaan spesies ini merupakan bentuk penghormatan terhadap aktor Hollywood Leonardo DiCaprio atas kontribusinya dalam pelestarian lingkungan.

Anguiculus dicaprioi adalah anggota keluarga Colubridae, keluarga ular dengan populasi terbesar di bumi karena terdiri dari 304 genera dan 1.938 spesies. Total, populasi mereka menyusun dua pertiga ular yang ada di dunia. 

5. Aphelandra almanegra – Kolombia

Penemuan spesies tumbuhan baru bertajuk Aphelandra almanegra dilakukan oleh tim botanis yang dipimpin García-Martínez. Jenis ini hidup terbatas di hutan kering tropis di Antioquia, Kolombia. Tanaman semak ini dapat tumbuh hingga lima meter dan dikenal karena keunikan kayu jantungnya yang berwarna hitam pekat. 

Warna gelap pada batang bagian dalam ini sangat kontras dengan kelopak bunga merah mudanya yang mencolok. Karena ciri khas tersebut, masyarakat setempat menjulukinya dengan nama “Nyawa Hitam”. Sayang, hutan yang menjadi habitatnya ditemukan sudah terdegradasi sehingga spesies baru ini terancam dalam ekosistemnya.

6. Daptomys sp. – Amazon Peru

Dalam ekspedisi yang dilakukan oleh Conservation International di wilayah Amazon Peru, tim peneliti berhasil mendokumentasikan spesies tikus semi-akuatik baru yang diberi nama sementara Daptomys sp. Habitat alaminya mencakup perairan dangkal seperti rawa dan aliran sungai kecil, tempat ia memangsa serangga air dan invertebrata lainnya sebagai sumber makanan utama.

Spesies ini menunjukkan adaptasi khusus tikus terhadap lingkungan perairan, termasuk kaki belakang yang sebagian berselaput dan kumis panjang yang sangat peka terhadap getaran air. Daptomys sp. adalah satu dari antara 27 spesies baru terdiri dari empat mamalia, delapan ikan, tiga amfibi, dan 10 kupu-kupu, yang dihasilkan dari ekspedisi 38 hari tersebut.

7. Keita deniseae – Madagaskar

Tim ilmuwan berhasil mengidentifikasi spesies liana baru di hutan hujan tropis Madagaskar yang dinamai Keita deniseae. Tanaman merambat ini memiliki fitur unik berupa struktur menyerupai “cakar” pada batangnya, yang berfungsi sebagai alat untuk mencengkeram dan memanjat pohon inang di sekitarnya. 

Aroma khas seperti marzipan muncul saat bagian batang atau akar tanaman ini dipotong, memberikan ciri tambahan yang membedakannya dari spesies liana lainnya di kawasan tersebut.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus