Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang Natal, hiasan replika pohon cemara banyak menghiasi di pusat perbelanjaan maupun fasilitas publik. Cemara memang identik sebagai pohon Natal. Di alam, tumbuhan itu ada beragam jenisnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Merujuk publikasi Pertumbuhan Cabang Kayu Cemara pada Jarak Tanam yang Berbeda, pohon cemara Casuarina equisetifolia salah satu jenis tumbuhan di kawasan pesisir. Pohon ini bermanfaat menahan gelombang pasang air laut dan laju angin yang tinggi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pohon cemara tergolong jenis tumbuhan yang cocok untuk rehabilitasi kawasan pesisir. Jarak tanam yang tepat akan membuat pertumbuhan lebih optimal dan berpengaruh terhadap kualitas kayu saat dilakukan pemanenan. Misalnya, cemara Casuarina ada sekitar 35 jenis pohon. Adapun 18 di antaranya termasuk jenis yang menyimpan banyak manfaat.Casuarina equisetifolia tergolong jenis yang paling banyak ditanam.
Tak semua jenis cemara berukuran besar dan rimbun. Bentuknya pun berlainan. Apa saja?
Jenis pohon cemara
1. Cemara udang
Wisatawan menikmati keindahan pantai di bawah rimbunnya pohon cemara udang di Pantai Slopeng, Sumenep, Madura. Saat berada di pantai ini, biasanya pengunjung sangat suka menanti pemandangan matahari terbenam. Tempo/Rully Kesuma
Cemara udang atau Casuarina equisetifolia var. Incana subspesies yang memiliki ciri berupa tinggi 6 meter hingga 10 meter. Batang berkayu berbentuk bulat, beralur warna cokelat atau hitam keabu-abuan. Tajuk terbuka berwarna hijau keunguan dengan pertumbuhan cabang ke samping, kemudian ke atas
Ciri khas selanjutnya dari cemara jenis itu memiliki daun yang lancip seperti jarum, berbatang besar, dan kulit pohonnya kasar. Bentuk pohonnya yang membengkok, itu sebabnya disebut cemara udang. Cemara udang ini sering dijumpai di pesisir pantai.
2. Cemara belitung
Cemara belitung tumbuh sampai ketinggian 10 meter sampai 40 meter. Batang pohonnya berkayu, berbentuk bulat, beralur dengan warna cokelat dan keabu-abuan terang. Pohon itu memiliki tajuk yang bercabang berbentuk kerucut berwarna hijau keabu-abuan.
Percabangan tumbuh ke atas. Cemara belitung bisa tumbuh di pantai dengan ketinggian 100 meter di atas permukaan laut. Dan, di dataran tinggi dengan ketinggian mencapai 1.200 meter di atas permukaan laut.
3. Cemara wangi
Mengutip laporan ilmiah, Skrining Senyawa Antibakteri Minyak Atsiri Daun Cemara Wangi (Cupressus Lucitanica) terhadap Staphylococcus Aureus dengan Metode KLT Bioautografi, tumbuhan cemara wangi (Cupressus lusitanica) memiliki kandungan minyak atsiri. Kandungan itu bermanfaat untuk menghambat pertumbuhan bakteri yang menyebabkan penyakit infeksi.
Cemara wangi memiliki aroma khas segar saat tertiup angin semilir. Jenis cemara ini yang kerap dibuat replikanya untuk hiasan pohon Natal. Bentuk pohon cemara ini meruncing ke atas. Tumbuh subur di daerah dataran tinggi maupun rendah, pohon cemara ini bisa berkembang biak dari bibit yang ditanam di dalam pot. Maksimal, tinggi pohon cemara ini bisa mencapai 10 meter.
4. Cemara blue sinensis
Cemara blue sinensis biasa ditemukan dalam bentuk bonsai. Bibit pertama pohon cemara blue sinensis berasal dari Himalaya dan pegunungan di Asia Tengah. Sebab, memiliki daun yang unik, tidak heran jika cemara blue sinensis banyak digemari penghobi tanaman hias.
5. Cemara angin
Cemara angin memiliki daun tipis dan lembut. Jenis pohon cemara ini punya daya adaptasi tinggi dan bisa hidup di berbagai jenis dataran, termasuk iklim tropis seperti Indonesia. Jenis pohon cemara angin ini juga kerap dijumpai di ruang publik sebagai penghias atau tanaman hias.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.