Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jember - Arsitek Rumah Sakit Huoshenshan di Wuhan, Cina, adalah alumnus Chung Hua School yang pernah berdiri di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Huang Xiqiu, nama si arsitek, sempat mengenyam pendidikan SD hingga SMP di kota itu sebelum pindah ke Surabaya lalu kini diketahui berada di Cina dan berperan mengarsiteki rumah sakit darurat berkapasitas 1000 ranjang pasien wabah virus corona.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Memang benar Huang Xiqiu pernah sekolah Chung Hua School atau disebut Chung Hua Xie Xiao sebelum saya menjadi guru di sana," kata salah satu guru Chung Hua School, Iwan Natawidjaja, saat ditemui di Kabupaten Jember, Kamis 6 Februari 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Iwan menerangkan kalau dirinya mengajar di Chung Hua School Jember sejak 1958. Saat itu Huang Xiqiu, kini berusia 79 tahun, disebutnya sudah melanjutkan studi ke SMA di Surabaya karena belum ada SMA di Jember kala itu.
Iwan mengatakan sempat menjadi guru untuk kedua adik Huang Xiqiu, satu perempuan dan satu laki-laki. Ketiganya memiliki orang tua yang juga menjadi pengurus di sekolah etnis Cina tersebut.
"Adik-adiknya juga sangat pandai, dan mereka setelah lulus di Chung Hua School mengikuti jejak kakaknya sekolah di Tiongkok juga," kata Iwan sambil menerangkan, Chung Hua School merupakan sekolah etnis Cina yang terbesar yang didirikan di Jember dan berada di bawah naungan Tionghoa Hwee Koan.
Sekolah itu disebutnya menggunakan kurikulum tersendiri, mengacu ke Cina, yang berbeda dengan sekolah yang didirikan oleh pemerintah kolonial Belanda. Chung Hua School menyediakan pendidikan mulai dari taman kanak-kanak (yu er yen), sekolah rendah (siao xie) hingga sekolah menengah pertama (chung xie).
"Sekolah tersebut ditutup pada 1966 akibat situasi politik Indonesia," katanya.
Sementara itu, pembangunan RS Houshenshan mulai beroperasi 3 Februari lalu, setelah sebelumnya dibangun hanya dalam sepuluh hari. Desain rumah sakit dua lantai seluas total 55 ribu meter persegi dikerjakan Wuhan CITIC Design Institute and Constructed yang merupakan bagian dari China Construction Third Engineeing Bureau Co.Ltd.
Mengutip dari laman ecns.cn, Huang bekerja untuk Wuhan CITIC mendesain RS Huoshenshan berdasarkan yang pernah dibuatnya untuk RS Xiaotangshan di Beijing saat MERS, juga virus corona, mewabah 2002-2003 lalu. Saat itu RS Xiaotangshan menangani sepertujuh jumlah pasien SARS tanpa ada satupun dari 1.383 petugas medisnya yang tertular.
Beda dengan yang dikerjakannya lebih dari 16 tahun lalu, Huang merekomendasikan jarak antar bangunan di Rumah Sakit Huoshenshan sejauh 18 meter atau lebih jauh enam meter saat di RS Xiaotangshan. Selain itu, dia juga menyarankan sistem pengolahan limbah rumah sakit yang jauh lebih baik saat ini.