Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Belakangan merebak infeksi virus Human Metapneumovirus disingkat HMPV di Cina. Persoalan ini menjadi sorotan internasional karena infeksi menyebar begitu cepat, terutama pada anak-anak di Cina bagian utara. Kabar yang beredar dari Cina menyebut banyak rumah sakit dan krematorium sesak karena merebaknya infeksi virus itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tapi, faktanya, HMPV bukanlah virus baru dan bersirkulasi tidak hanya di Cina. Meski selama ini tak banyak yang mengenal jenis dan sifat dari virus ini, HMPV telah ditemukan sejak 2001.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari Antara, virus ini pertama kali ditemukan oleh sekelompok peneliti di Belanda. Mereka mengidentifikasi nya dalam sampel aspirasi nasofaring yang diambil dari anak-anak yang mengalami infeksi saluran pernapasan akibat patogen yang sebelumnya tidak dikenal.
Dilansir dari jurnal Zoonotic Origins of Human Metapneumovirus: A Journey from Birds to Humans, HMPV diasumsikan telah berevolusi mengikuti infeksi virus zoonosis dari spesies inang reservoir unggas yang tidak diketahui, karena virus ini berbagi nenek moyang yang sama dengan subtipe C metapneumovirus unggas AMPV-C.
Dikutip dari situs Centers for Disease Control and Prevention atau CDC, di Amerika Serikat HMPV bersirkulasi dalam musim tahunan yang berbeda. Sirkulasi HMPV dimulai pada musim dingin dan berlangsung hingga atau sepanjang musim semi.
Infeksi HMPV di negara itu merebak terakhir kali pada 2023 lalu. Di Amerika pula, HMPV sudah dianggap sebagai penyebab kedua tertinggi infeksi saluran pernapasan pada anak-anak setelah RSV.
HMPV merupakan salah satu virus pernapasan yang kurang dikenal oleh masyarakat umum, meskipun memiliki dampak serius terutama pada kelompok rentan terutama anak-anak, lansia, dan individu dengan sistem imun lemah. Virus ini dapat menyebabkan gejala ringan hingga berat, mulai dari flu, demam tinggi, batuk kering, sakit tenggorokan, dan kesulitan bernapas.
Dalam beberapa tahun terakhir, perhatian terhadap HMPV semakin meningkat seiring dengan kemampuannya untuk menyebar cepat dan memicu gejala yang menyerupai flu atau COVID-19. Meski gejalanya mirip flu, HMPV dapat memicu komplikasi yang lebih berat, seperti pneumonia atau kambuh nya asma, terutama pada anak-anak atau individu dengan gangguan paru-paru tertentu.
Pilihan editor: Menkes Soal Penyebaran Virus HMPV Tidak Mematikan