Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Astronot Buzz Aldrin Serukan Migrasi Besar Manusia ke Mars

Astronot Apollo Buzz Aldrin mengajak migrasi ke Mars.

3 Mei 2019 | 07.40 WIB

Rancangan bangunan di Mars untuk astronot pertama di Planet Merah itu. Ini  karya salah satu pemenang Tantangan Habitat Mars 3D. (NASA)
Perbesar
Rancangan bangunan di Mars untuk astronot pertama di Planet Merah itu. Ini karya salah satu pemenang Tantangan Habitat Mars 3D. (NASA)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Astronot Apollo Buzz Aldrin mengatakan, bahwa umat manusia harus melakukan lompatan raksasa dalam eksploitasi ruang angkasa, dan memulai proses migrasi ke Mars. "Migrasi besar diperlukan tidak hanya demi eksplorasi tapi untuk kelangsungan hidup umat manusia," ujar Aldrin, seperti dikutip dailymail, Kamis, 2 Mei 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ilmuwan Ungkap Fakta Mengejutkan Tentang Sungai di Mars

Pria 89 tahun itu menganjurkan semangat kolaborasi internasional, berdasarkan pada pekerjaan yang dilakukan di Stasiun Luar Angkasa Internasional, dengan Amerika sebagai pemimpinnya. Aldrin, bersama dengan sesama astronot Neil Armstrong dan Michael Collins, mendarat di bulan hampir 50 tahun lalu. Mereka melakukan ini dalam sebuah misi.

"Apollo 11 bertujuan untuk membuktikan komitmen Amerika yang bisa melakukan eksplorasi ruang angkasa, serta keamanan nasional dan keunggulan teknologinya," Aldrin menulis dalam sebuah opini di koran  Washington Post. "Kami melakukan semua itu. Kami juga datang dengan damai untuk semua umat manusia".

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Mantan astronot ternama Buzz Aldrin yang menjadi pemimpin parade melambaikan tangan kepada warga yang menyaksikan Parade Natal Hollywood ke-82 di Los Angeles, California (1/12). REUTERS/Gus Ruelas

Kolom Aldrin ini menyusul pernyataan Wakil Presiden AS Mike Pence bahwa NASA merencanakan misi berawak baru ke bulan. "Saya bersamanya, dalam semangat dan aspirasi. Setelah berada di sana, bisa kukatakan sudah saatnya kita kembali," tutur Aldrin.

Aldrin mengusulkan Amerika Serikat tidak hanya harus bekerja sama, tapi juga menawarkan diri sebagai pemimpin tim yang bersedia mengeksplorasi setiap aspek bulan. Upaya tersebut, menurutnya, akan memperluas semangat kerja sama yang terbuka.

Namun, kata Aldrin, Planet Merah harus menjadi fokus jangka panjang NASA. "Mars sedang menunggu untuk ditemukan. Bukan dengan robot yang pandai - meskipun aku mendukung misi tak berawak NASA - tapi hidup itu adalah bernapas, berjalan, berbicara, peduli, dan menantang pria dan wanita," tutur Aldrin.

Agar hal itu benar-benar terjadi, Aldrin berujar, anggota kongres, pemerintahan Trump dan publik Amerika harus mendorong untuk menjadikan eksplorasi manusia di Mars sebagai prioritas nasional. Bahkan juga komunitas internasional yang lebih luas.

Astronot Apollo 11 Neil Armstrong dan Edwin E. "Buzz" Aldrin, manusia pertama yang menginjakkan kaki di bulan, menancapkan bendera Amerika Serikat di permukaan bulan dalam foto tanggal 20 Juli 1969 ini. AP/NASA

"Kita harus fokus membuka pintu, pada zaman kita, pada migrasi besar umat manusia ke Mars," ujar Aldrin. "Banyak buku telah ditulis tentang bagaimana melakukan ini, dan mereka telah mengilhami para pemimpin pemerintah dan non-pemerintah untuk membuat rencana yang tinggi. Tapi rencana tanpa arsitektur terperinci, dan tanpa langkah selanjutnya ke masa depan, hanyalah fantasi".


DAILYMAIL | WASHINGTONPOST


Yudono Yanuar

Yudono Yanuar

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus