Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Oman - Tiada henti-hentinya ikhtiar manusia dalam menguak rahasia Planet Mars. Berbagai misi diluncurkan, termasuk melakukan simulasi bagaimana hidup di Planet Merah tersebut. Simulasi tentu saja harus dilakukan di sebuah tempat di bumi yang seluruh keadaannya diyakini mirip Mars.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dua tempat di bumi berikut ini, diyakini sangat mirip dengan Planet Mars.
- Gurun Pasir di Oman
Tempat ini dianggap sangat mendekati dengan keadaan di Planet Mars oleh sejumlah ilmuwan yang yang tergabung dalam –apa yang disebut- misi AMADEE-18. Tempat ini akan dijadikan arena simulasi kehidupan di Mars mulai Februari tahun depan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami ingin mensimulasikan (keadaan) Mars di Bumi, jadi kami membutuhkan tempat yang mirip dengan Mars. Kami menemukannya di Oman," kata Alexander Soucek, Direktur Utama misi AMADEE-18, kepada AFP. Misi terestrial ini diharapkan dapat membuka jalan menuju planet merah.
Sejumlah personil yang tergabung dalam tim pendahulu sudah datang ke lokasi ini beberapa hari lalu. Mereka adalah awak astronot “analog” dari Eropa. Semuanya tampak mengenakan kacamata hitam dan jumpsuits. Mereka akan bekerja di sana selama empat minggu.
Tidak ada instalasi minyak di sini. Yang ada hanya dataran berbatu dan dasar sungai berpasir kuno sejauh mata memandang. Di atas matahari membakar bebas.
"Di sini manusia yang datang dari Bumi akan mendarat setelah enam bulan melakukan perjalanan melalui ruang angkasa. Itu simulasi, tentu saja!" kata Soucek menunjuk di lokasi yang dipilih.
"Ketika kita terbang ke Mars (kelak), kita menghadapi banyak pertanyaan yang sudah harus terjawab. Kita benar-benar sudah harus siap."
Selama misi tim akan akan melakukan serangkaian percobaan, mulai dari menanam sayuran hijau tanpa tanah di rumah kaca hidroponik tiup untuk menguji rover "tumbleweed" otonom. Tim berharap simulasi ini akan membantu menentukan alat dan prosedur di masa mendatang.
Komandan lapangan Gernot Groemer mengatakan, "Apa yang akan kita lihat di sini dalam waktu sekitar 100 hari, akan menjadi preview menyelinap ke masa depan," kata Groemer. Nantinya, di tempat itu aka nada sebuah perkemahan berbentuk U, “Dimana rangkaian kompilasi yang indah eksperimen akan berlangsung.”
Sebuah tim sekolah menengah atas setempat juga akan berpartisipasi dan melakukan percobaan geofisika untuk menemukan air. "Keseluruhan gagasannya adalah menyulut imajinasi masyarakat muda Oman agar perjalanan penemuan ini membantu mereka untuk selalu mencari yang tidak diketahui," kata Khattab Ghalib Al Hinai, wakil ketua komite pengarah AMADEE-18 dan wakil ketua Dewan Negara Oman.
- Gurun Pasir Atacama Cile
Gurun pasir Atacama di Cile yang tidak memperoleh curah hujan signifikan dari 1570 sampai 1971 adalah tempat di Bumi yang paling mirip dengan planet Mars. Penelitian yang dilakukan NASA, Februari lalu, menyimpulkan, padang pasir yang berlokasi di Cile utara itu adalah tempat terkering di Bumi dengan rata-rata curah hujan tercatat sekitar 1 mililiter per tahun.Peneliti menemukan bakteri hidup di gurun pasir minim air yang mirip Planet Mars. dailymail.co.uk
Sedangkan suhu yang dekat tanah gersang dapat mencapai 40 derajat Celsius, meskipun puncak pegunungan masih ditutupi salju. Sekarang ilmuwan mengklaim banyaknya persamaan gurun Atacama dengan Mars telah membuktikan kemungkinan adanya kehidupan di sana.
Sejak riset 2003 tentang kehidupan mikroba di tanah mirip Mars di Atacama, riset astrobiologi—meneliti kehidupan di Bumi guna memahami bagaimana alam semesta terbentuk—di gurun itu meningkat drastis. "Ini jauh lebih murah ketimbang pergi ke Mars," kata Armando Azua, ahli astrobiologi Cile di Blue Marble Space Institute, Amerika Serikat.
Gurun pasir Atacama adalah gurun paling kering dan tertua di dunia, berusia 150 juta tahun. Gurun itu merupakan sebuah tempat yang unik dengan kehidupan yang tidak memiliki pilihan selain beradaptasi dengan lingkungan yang minim air.
Bahkan, di tengah lingkungan yang sangat keras ini, para ilmuwan menemukan kehidupan tingkat mikrobiologi. "Kami sebelumnya menganggap tempat-tempat di Mars tidak ada kehidupan karena terlalu kering untuk segala sesuatu bertahan hidup. Namun kami telah menemukan tempat-tempat seperti itu di Bumi dan masih ada mikroorganisme yang berbeda," ucap Azua.
Ilmuwan saat ini sedang meneliti, apakah fungi atau organisme lain bisa beradaptasi dan memanen radiasi ultraviolet tingkat tinggi sebagai sumber energi, sama halnya fungi yang ditemukan dekat situs ledakan nuklir Chernobyl 1986 yang tumbuh di wilayah dengan tingkat radiasi yang sangat tinggi.
Tim Azua telah mengidentifikasi sebuah bagian paling kering di gurun Atacama yang selama berabad-abad tak pernah dibasahi hujan. Setelah melakukan penggalian, mereka menemukan bakteri yang tumbuh subur. "Jika kita bisa menunjukkan di gurun Atacama ada kehidupan yang mampu menoleransi kekeringan ekstrem, hal itu akan membuka berbagai kemungkinan ditemukannya kehidupan tidak hanya di Mars, tapi juga tempat lain di alam semesta," tutur Azua.
AFP| REUTERS | EXPRESS | HOTMA SIREGAR