Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
MENURUT penelitian Mateja Hajdinjak dari Max-Planck Institute for Evolutionary Anthropology, Jerman, yang terbit di Nature pada 8 April 2021, dalam genom penghuni Gua Bacho Kiro yang dianggap manusia modern tertua di Eropa itu terdapat 3,4-3,8 persen asam deoksiribonukleat (DNA) Neanderthal. Mereka juga memiliki nenek moyang Neanderthal lima-tujuh generasi sebelumnya. Hal itu menegaskan bahwa kawin silang manusia modern dan Neanderthal terjadi berulang kali dan di banyak tempat.
Pada mulanya, sekitar 350 ribu tahun lalu, sekelompok hominin—subfamili yang mencakup spesies Homo sapiens dan manusia purba yang sudah punah—meninggalkan Afrika dengan tujuan Eurasia. Mereka inilah yang berkembang menjadi Neanderthal dan Denisovan yang menghuni Eurasia selama ribuan tahun. Pada 70-60 ribu tahun lalu, sebagian dari moyang manusia modern meninggalkan Afrika timur, memulai perjalanan migrasi “Keluar dari Afrika”. Ketika mencapai Jazirah Arab, 55-50 ribu tahun lalu, pendatang asal Afrika itu kawin-mawin dengan Neanderthal. Beribu tahun kemudian, 30-15 ribu tahun lalu, sebagian imigran Afrika itu juga bercampur dengan Denisovan yang menghuni Asia Tenggara.
Gelombang migrasi dari Afrika itu juga sampai ke Nusantara, yang merupakan satu dari empat gelombang kolonisasi manusia modern ke Tanah Air. Penelitian David Reich dari Harvard Medical School, Amerika Serikat, pada 2011, menemukan populasi Oseania, yang meliputi Aborigin Australia, Polinesia, Fiji, Mamanwa dan Manobo Filipina, serta Indonesia bagian timur, mewarisi materi genetik Denisovan. Ada 4-6 persen DNA Denisovan dalam genom mereka. Sementara itu, penduduk Indonesia bagian barat, yang masuk populasi Asia Tenggara, mewarisi DNA Neanderthal. Menurut penelitian Richard E. Green dari Max-Planck Institute for Evolutionary Anthropology, pada 2010, diperkirakan ada 1-4 persen DNA Neanderthal dalam genom orang Eurasia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo