Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Berita Tempo Plus

Terancam Kolaps Setelah Kudeta

Ekonomi Myanmar terancam kolaps. Rezim militer bertahan dengan sokongan kebijakan sejumlah negara yang menjadi mitra bisnisnya.

15 Mei 2021 | 00.00 WIB

Orang-orang mengantri masuk cabang bank di Yangon, Myanmar 1 Februari 2021. REUTERS / Stringer
Perbesar
Orang-orang mengantri masuk cabang bank di Yangon, Myanmar 1 Februari 2021. REUTERS / Stringer

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ringkasan Berita

  • UNDP memperkirakan ekonomi Myanmar terancam kolaps.

  • Bank-bank membatasi pengambilan duit setiap hari.

  • Junta militer berusaha bertahan dengan sokongan negara mitra bisnisnya.

TEMPAT-tempat penukaran mata uang asing yang masih beroperasi menjadi incaran para penduduk Yangon, Myanmar, untuk mendapatkan uang tunai, terutama dolar Amerika Serikat. Di tengah kekacauan setelah kudeta militer pada 1 Februari lalu, masyarakat berusaha menyelamatkan harta mereka yang tersisa. Pengelola penukaran valuta asing bahkan kewalahan melayani mereka. “Stok dolar nyaris kosong,” ujar seorang pengelola, seperti dilaporkan Nikkei Asia pada Senin, 10 Mei lalu.

Krisis politik dan keamanan yang terus berlanjut di Myanmar membuat nilai mata uang Myanmar, kyat, anjlok. Turunnya kepercayaan publik kepada pemerintah yang dikendalikan juta militer membuat nilai tukar kyat makin terperosok lebih dari 20 persen sejak kudeta, meski junta berusaha mengintervensi untuk mendongkraknya kembali.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Gabriel Wahyu Titiyoga

Alumni Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta ini bergabung dengan Tempo sejak 2007. Menyelesaikan program magister di Universitas Federal Ural, Rusia, pada 2013. Penerima Anugerah Jurnalistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan 2014. Mengikuti Moscow Young Leaders' Forum 2015 dan DAAD Germany: Sea and Ocean Press Tour Program 2017.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus