Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian orang beranggapan bahwa jika seekor kucing melahirkan bayi jantan dan memiliki tiga warna akan dimakan induknya karena dianggap akan mati.
Baca: Kenapa Kucing Tiga Warna Jarang Berkelamin Jantan? Ini Jawabannya
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Peneliti Taksonomi dan Evolusi Hewan dari Universitas Gadjah Mada Donan Satria Yudha menjelaskan bahwa bayi kucing jantan tiga warna jarang terjadi dan tidak selalu dimakan induknya.
"Menurut saya, mitos terjadi karena ada kata selalu. Jadi tidak selalu, mungkin juga akan dimakan dengan beberapa alasan," kata Donan saat dihubungi Tempo melalui pesan singkat, Jumat, 9 Maret 2018.
Jika masyarakat umum melihat bahwa anakan jantan tiga warna dimakan induknya, kata Donan, alasannya kemungkinan induknya stres saat melahirkan karena lingkungannya terganggu atau kelelahan.
Bagi Donan, bayi kucing tiga warna jantan selalu dimakan induknya itu mitos. "Secara genetika, kelahiran anak kucing tersebut itu jarang terjadi. Terutama induk yang berpengalaman melahirkan tidak akan memakan anaknya," ujar Donan. "Alasannya, bisa jadi induk melihat warna yang tidak biasa akhirnya dimakan, tapi ini jarang terjadi."
Bayi kucing tiga warna kebanyakan yang terlahir adalah betina, hal itu diakibatkan karena warna rambut kucing dipengaruhi seks kromosom X. Dan untuk memiliki 3 warna harus ada 2 kromosom.
Jantan tiga warna, menurut Donan, merupakan kelainan, karena krosomnya XXY, presentasinya sangat kecil dan sangat jarang terjadi. Kalau betina tiga warna, kata Donan, itu mungkin karena kromosomnya XX sedangkan jantan normalnya XY.
"Secara normal itu mitos, tapi mungkin ada anomali dan alasan terjadinya anomali tersebut karena beberapa alasan yang tadi saya sebutkan. Kalau ada yang bilang kucing jantan tiga warna membawa keberuntungan, saya rasa lebih ke keberuntungan karena jarang lahir," tambah Donan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini