Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

BBM Naik, Pustral UGM Sebut Bakal Ada Penurunan Penumpang Angkutan Umum

Peneliti Pusat Studi Transportasi dan Logistik UGM mengatakan hal tersebut tidak hanya berlangsung sesaat.

15 September 2022 | 09.05 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Penumpang duduk menumpang angkutan kota Mikrolet di kawasan Karet Kuningan, Jakarta, Jumat, 25 September 2020. Dinas Perhubungan DKI Jakarta mencatat penurunan jumlah penumpang harian angkutan umum perkotaan hingga 22,83 persen selama 12 hari terakhir penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Jakarta. ANTARA/Aprillio Akbar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kenaikan harga BBM akan memberikan dampak bagi masyarakat pengguna transportasi angkutan umum. Beberapa daerah bahkan telah menaikkan tarif angkutan umum guna menyesuaikan harga kenaikan BBM. Peneliti Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) Universitas Gadjah Mada (UGM) Dewanti mengatakan kenaikan tarif angkutan umum dan transportasi daring akan memberikan dampak bagi penurunan jumlah penumpang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia menilai hal itu tidak hanya berlangsung sesaat. “Biasanya masyarakat akan mengurangi kegiatan perjalanan dengan kenaikan tarif. Tapi bagi yang membutuhkan perjalanan, hal itu tidak menjadi masalah karena menjadi kebutuhan mereka untuk kelancaran aktivitas pekerjaannya,” katanya dilansir dari situs UGM pada Kamis, 15 September 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seperti diketahui, beberapa daerah telah menaikkan tarif angkutan umum guna menyesuaikan kenaikan harga BBM. Namun, ada juga beberapa daerah yang tidak melakukan kenaikan tarif seperti Trans Jogja Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). “Di DIY tarif tidak dinaikkan, namun layanan dikurangi seperti jarak waktu antar kedatangan bisa di halte agar kenaikan BBM tidak berdampak begitu besar,” ujarnya.

Dewanti juga mengapresiasi kebijakan pemerintah Provinsi DKI yang memberikan subsidi yang cukup besar bagi Transjakarta agar tidak mengalami kenaikan tarif. Menurut dia, apa yang dilakukan oleh DKI tidak semua daerah bisa melakukan hal yang sama karena terbatasnya anggaran. “Tergantung kemampuan keuangan daerah untuk bisa memberikan subsidi angkutan umum agar tarif tidak naik,” katanya.

Kenaikan tarif BBM sekarang ini tidak hanya dirasakan oleh angkutan umum saja, namun juga pengelola angkutan daring juga melakukan penyesuaian kenaikan tarif untuk membantu terjaganya pendapatan mitra pengemudi.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus