Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Berita Tempo Plus

Berhenti Merokok Bersama Pasangan

Pada akhir program, 64 persen pasien dan 75 persen pasangannya berhenti merokok.

14 Mei 2019 | 00.00 WIB

Negara dengan Perokok Terbanyak
Perbesar
Negara dengan Perokok Terbanyak

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Membuang kebiasaan buruk lebih mudah jika dilakukan bersama orang yang Anda kasihi. Itulah pesan utama sebuah penelitian yang dipresentasikan dalam EuroPrevent 2019, sebuah kongres ilmiah dari European Society of Cardiology (ESC), yang berlangsung di Lisabon, Portugal, pada awal bulan ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Berhenti merokok, jika dilakukan sendiri, bisa terasa sangat berat," kata penulis studi ini, Magda Lampridou, dari Imperial College London, Inggris. "Sebab, orang akan merasa terkucil dari tempat kerja. Bahkan ada upaya untuk menjauh dari acara kumpul-kumpul bila berhenti merokok. Selain itu, tentu ada gejala ketagihan nikotin."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Karena itu, Lampridou melanjutkan, dibutuhkan orang lain yang dapat mengalihkan keinginan merokok. Caranya, misalnya, mengajak berjalan-jalan atau pergi ke bioskop dan mendorong kegiatan yang lebih positif, seperti makan makanan sehat atau bermeditasi. "Dukungan aktif lebih baik daripada menasihati saja," ucap dia.

Setengah dari pasien jantung koroner merokok, dan 90 persen orang yang berisiko tinggi terkena penyakit kardiovaskular adalah perokok. Untuk mencegah penyakit kardiovaskular, ESC menyarankan untuk meninggalkan tembakau dalam bentuk apa pun. Berhenti merokok umumnya mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.

"Agar mau berhenti merokok, seseorang harus melibatkan pasangannya yang mendorong untuk mencapai tujuan itu. Pada akhirnya tercapai rumah tangga yang bebas rokok," kata Lampridou. Studi ini mengevaluasi peran pendukung yang mungkin dimiliki pasangan yang telah menikah atau tinggal bersama untuk berhenti merokok.

Studi ini melibatkan 222 perokok yang berisiko tinggi terkena penyakit kardiovaskular atau menderita serangan jantung. Selain para perokok, teman dekat mereka direkrut, yakni 99 orang yang juga perokok aktif (45 persen), 40 mantan perokok, dan 83 orang tidak pernah merokok.

Pasangan tersebut diikutkan dalam salah satu dari empat program kardiologi preventif: EUROACTION, EUROACTION plus, MyAction Galway, dan MyAction Westminster. Mereka ditanyai soal status merokok saat ini, riwayat merokok, dan upaya berhenti sebelumnya.

Status merokok divalidasi dengan tes napas karbon monoksida. Selama 16 pekan program berlangsung, pasangan ditawari terapi penggantian nikotin, misalnya ditawari permen karet atau makanan lain. Dalam program lain, peserta dapat memilih obat resep vareniklin sebagai gantinya.

Vareniklin adalah obat resep yang digunakan untuk mengobati kecanduan nikotin. Obat ini mengurangi keinginan dan mengurangi efek menyenangkan dari rokok ataupun produk tembakau lainnya.

Pada akhir program, 64 persen pasien dan 75 persen pasangannya menyatakan pantang merokok. Padahal sebelumnya angka itu masing-masing sebesar nol persen dan 55 persen.

Adapun peluang untuk berhenti merokok setelah 16 pekan mengikuti program ini secara signifikan lebih tinggi (5,83 kali lipat) pada pasangan yang mencoba untuk berhenti bersama dibandingkan dengan pasien yang mencobanya seorang diri.

"Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa mantan perokok juga dapat secara positif mempengaruhi upaya pasangan mereka untuk berhenti merokok. Namun dalam penelitian ini pengaruhnya tidak terlalu signifikan secara statistik," kata Lampridou.

Sayangnya, Lampridou menambahkan, untuk pasangan yang tidak merokok timbul keinginan kuat mengikuti kebiasaan pasangan mereka yang perokok. Hanya, Lampridou menekankan, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi temuan adanya kecenderungan perokok pasif menjadi perokok aktif ini. SCIENCEDAILY | EUROPEAN SOCIETY OF CARDIOLOGY | FIRMAN ATMAKUSUMA


Berhenti Merokok Bersama Pasangan

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus