Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Bikini Listrik

4 Juli 2011 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Musim liburan telah tiba. Pantai menjadi salah satu tempat favorit bertamasya. Bagi banyak orang—terutama turis bule—berjemur di pantai merupakan cara bersantai nomor wahid. Menikmati terpaan sinar matahari dan semilir angin tentu lebih menyenangkan dengan alunan musik di kuping. Sayangnya, pasokan listrik tak mudah dicari di tepi pantai. Anda bisa pusing tujuh keliling jika iPod atau Walkman Anda kehabisan baterai.

Kini masalah itu sudah teratasi. Andrew Schneider, desainer Amerika Serikat, menemukan bikini yang bisa menghasilkan listrik. Diluncurkan Juni lalu dalam ajang Program Telekomunikasi Interaktif di Universitas New York, Schneider mengklaim cawat dan kutang bikinannya bisa dipakai bak sel solar—mengubah sinar surya jadi energi.

Tengoklah bikini buatan pemuda New Yorker ini. Permukaan luarnya ditutup dengan sel fotovoltaik—teknologi panel surya yang mengubah sinar matahari menjadi listrik—berupa film solar yang fleksibel. Dalam potongan 1 x 4 inci, film solar tersebut dijahit tangan secara presisi. Benangnya memakai serat konduktif. Fungsinya sebagai pengantar foton—sinar matahari yang tertangkap—ke terminator, yang lalu menghasilkan arus listrik searah (direct current) 5 volt.

Di ujung rangkaian itu dipasang kanal universal serial bus (USB). Ukurannya sama dengan kanal USB pada kebanyakan laptop atau komputer. Dari sinilah listrik dialirkan ke perlengkapan elektronik apa pun yang Anda mau. Lama pengisian baterainya tak jauh beda dibandingkan dengan alat konvensional.

Selain bisa mengubah sinar matahari jadi listrik, bikini buatan ­Schneider ini mampu menyimpan listrik. Hanya ada satu catatan: jangan sekali-kali melompat ke dalam air ketika bikini tengah terpasang pada peralatan listrik. Kalau telanjur tercebur, tunggu sampai bikini kering, sebelum menggunakannya lagi sebagai pengisi baterai iPod Anda.

Tertarik? Anda harus sabar. Sekarang baru tersedia 40 potong bikini. Harganya pun masih mahal, US$ 500-1.500 atau sekitar Rp 4,3-12,9 juta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus