Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

BMKG Bantah Gempa Samosir Disebabkan Gunung Api Purba

Meskipun gempa Samosir dirasakan lemah, banyak warga yang merasa resah dan mengaitkannya dengan aktivitas Danau Toba.

24 Februari 2018 | 23.30 WIB

Kawasan jalan lintas sumatera yang tertimbun longsor, menyusul gempa berkekuatan 5,5 Skala Richter yang terjadi di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumut. ANTARA/Fernando Hutasoit
Perbesar
Kawasan jalan lintas sumatera yang tertimbun longsor, menyusul gempa berkekuatan 5,5 Skala Richter yang terjadi di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumut. ANTARA/Fernando Hutasoit

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Bandung - Wilayah Pulau Samosir dan Doloksanggul diguncang gempa bermagnitudo 4,4, Sabtu, 24 Februari 2018. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) juga mencatat keresahan masyarakat yang mengaitkan gempa itu dengan aktivitas gunung api purba Danau Toba.

Baca: Setelah Guncang Samosir, Sesar Besar Sumatera Picu Gempa Tapanuli

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Gempa terjadi pukul 08.17.14 WIB. Hasil analisis BMKG menunjukkan sumber gempa terletak pada koordinat 2,34 LU dan 98,76 BT. "Tepatnya di darat pada jarak 10 kilometer arah timur laut Doloksanggul," kata Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono, lewat keterangan tertulis, Sabtu, 24 Februari 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sumber gempa juga berjarak sekitar 32 kilometer arah barat daya Pulau Samosir pada kedalaman hiposenter 16 kilometer.

Berdasarkan analisis peta tingkat guncangan (shakemap) dan laporan masyarakat, gempa yang terasa di Doloksanggul dan Samosir itu berskala intensitas II MMI.

Meskipun gempa dirasakan lemah, kata Daryono, banyak warga yang merasa resah dan mengaitkan dengan aktivitas Danau Toba.

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa ini tidak terkait aktivitas vulkanisme. "Titik sumber gempa berada pada jalur sesar besar Sumatera, tepatnya pada segmen Renun bagian selatan," katanya.

Karakteristik gelombang gempa (seismic signal) menunjukkan gempa yang terjadi murni gempa tektonik.

Sementara itu, catatan seismogram juga menunjukkan adanya selisih waktu tiba gelombang primer dan sekunder selama 5 detik. "Ini bukti bahwa gempa yang terjadi akibat adanya aktivitas penyesaran dan bukan vulkanisme," ujarnya.

Baca: Gempa 5 SR Guncang Bali

Dari kedalaman sumber gempa menunjukkan jenis lindu adalah tektonik kerak dangkal akibat sesar aktif. BMKG meminta masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh isu.

ANWAR SISWADI

Erwin Prima

Erwin Prima

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus