Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Cara Astronot Mendapatkan Oksigen di Luar Angkasa

Proses pemecahan air ini mungkin terbilang sama dengan oksigen yang dihirup manusia di bumi, namun proses di luar angkasa bukan proses mekanis.

13 Oktober 2022 | 17.51 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Komandan wanita pertama ISS di Eropa, astronot ESA Samantha Cristoforetti bersama dengan boneka Barbie yang mirip dengannya di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Inisiatif ini diselenggarakan oleh Inspiring Girls International, sebuah badan amal yang menghubungkan anak perempuan dengan panutan internasional. ESA/Handout via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pernahkah Anda membayangkan hidup di luar angkasa? Tentu tinggal di luar angkasa akan berbeda jauh dibandingkan di bumi, mulai dari suasana sampai cara bertahan hidup dengan cara bernapas yang berbeda. Seseorang tidak akan bisa bertahan hidup ketika beberapa menit tidak mendapatkan oksigen. Sedangkan dengan konsentrasi oksigen yang rendah dapat menyebabkan seseorang menjadi lelah dan sampai pingsan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain kebutuhan akan pasokan oksigen dan penghilangan karbon dioksida, ada juga bahan kimia uap lainnya yang berpotensi membahayakan apabila bersatu dengan elemen lain di udara. Lantas, bagaimana cara para astronot mendapatkan oksigen yang memiliki kualitas baik bagi tubuhnya?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dikutip dari science.nasa.gov, sumber utama oksigen adalah elektrolisis air, yang selanjutnya diikuti oleh oksigen untuk disimpan. Secara lebih spesifik, proses elektrolisis dibantu menggunakan listrik dari panel surya dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Dalam laman theconversation,com, disebutkan bahwa panel surya akan mengubah sinar matahari menjadi tenaga. Listrik merupakan salah satu hal yang bukan berasal dari bumi langsung.

Proses elektrolisis ini akan menghasilkan dua atom hidrogen dan satu atom oksigen di setiap molekul air. Aliran arus melalui air itu membuat atom-atom akan terpisah dan bergabung kembali sebagai gas hidrogen dan oksigen.

ilustrasi oksigen (pixabay.com)

Proses pemecahan air ini mungkin terbilang sama dengan oksigen yang dihirup manusia di bumi, namun proses yang ada di luar angkasa bukanlah proses mekanis. Misalnya dengan mengandalkan tumbuhan, alga, cyanobacteria, dan fitoplankton yang semuanya memecah molekul air sebagai bagian dari fotosintesis. Sedangkan di luar angkasa menggunakan sistem kimia-mekanik.

Air, yang terbuat dari atom oksigen dan hidrogen yang terikat bersama, juga digunakan untuk menghasilkan air minum murni dari air limbah, keringat, dan bahkan air seni. Sisa hydrogen yang digabungkan dengan karbon dioksida hasastronotil hembusan astronot dan kosmonot dapat menghasilkan air dan metana. Dengan demikian, semakin banyak persediaan air untuk mereka.

FATHUR RACHMAN

 

 

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus