Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Cerita Dokter RSHS Bandung Bedah Kepala Pasien Stroke Pendarahan

Tindakan yang dilakukan diakui paling tinggi dalam penanganan stroke. Pasien sebelumnya mengeluhkan sakit kepala hebat.

27 Oktober 2022 | 23.00 WIB

Ilustrasi stroke. bbc.com
Perbesar
Ilustrasi stroke. bbc.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Bandung - Tim dokter Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin atau RSHS Bandung telah melakukan tindakan medis terhadap seorang pasien stroke pendarahan. Pasiennya, sebelumnya, mengeluhkan sakit kepala yang hebat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

”Setelah terdiagnosa ternyata ditemukan, istilah masyarakatnya itu, stroke pendarahan,” kata Kepala Kelompok Staf Medis Bedah Saraf RSHS Bandung, Ahmad Imron, pada Rabu, 26 Oktober 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Ahmad menerangkan, stroke terbagi menjadi dua macam, yaitu stroke pendarahan dan sumbatan. Pada pasien stroke yang ditangani, pendarahan salah satunya disebabkan oleh kelainan pembuluh darah otak.

“Pembuluh biasanya lurus, di daerah tertentu yang ada belokan percabangan antar pembuluh darah itu ada tonjolan kecil,” ujar Ahmad.

Tonjolan kecil pada pembuluh darah itu biasanya berdinding tipis dan mudah pecah oleh berbagai sebab. Pada kasus yang dialami pasien di RSHS Bandung tersebut, pembuluh darah otaknya sudah pecah.

“Usaha kami secara medis adalah mencegah supaya pembuluh darah yang mempunyai kelainan itu tidak pecah lagi,” kata Ahmad. Karena, menurutnya, kalau pembuluh darah otak itu pecah lagi, yang istilah awamnya disebut stroke ulang, akibatnya bisa lebih fatal.

Ahmad mengungkapkan kalau dokter awalnya mencari pembuluh darah otak yang memiliki kelainan itu dengan bantuan alat khusus. Setelah sumber masalahnya ditemukan, dokter membedah tulang kepala lalu menyisihkan otak dengan alat khusus. “Sehingga pembuluh darah yang disebut aneurisma itu ditemukan,” ujarnya.

Setelah ditemukan, benjolan pada pembuluh darah itu itu dijepit. Harapannya risiko perulangan pecah pembuluh darah bisa dicegah. “Bila tidak ada komplikasi, perawatannya sekitar satu minggu lalu pasien bisa berobat jalan sambil dikontrol berkala,” kata Ahmad.

Operasi itu dilakukan seiring program pengampuan dari Rumah Sakit Pusat Otak Nasional yang dipimpin langsung Direktur Utama Mursyid Bustami. Menurut Mursyid, dokter bedah saraf RSHS Bandung telah memiliki kemampuan untuk melakukan operasi Clipping Aneurisma Cerebrovaskular seperti itu. “Tindakan yang dilakukan itu paling tinggi dalam penanganan stroke,” ujarnya.


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Zacharias Wuragil

Zacharias Wuragil

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus