Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

sains

Cita-cita Dihqan Asal Afganistan yang Lulus Magister Hukum dari Unila

Alumni Program Studi Hukum Universitas Kabul yang lulus 2018 ini ada di antara 676 wisudawan Universitas Lampung (Unila) pada Sabtu 16 November 2024.

19 November 2024 | 17.26 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Lampung (Unila) mewisuda mahasiswa Program Magister Hukum berkebangsaan Afganistan, Abdul Basit Dihqan. Dikutip dari artikel di situs Unila yang terbit pada Sabtu, 16 November 2024, Dihqan yang menempuh studinya menggunakan beasiswa itu bertekad untuk membangun negaranya melalui jalur hukum dan advokasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penelitian Dihqan fokus pada sistem parlementer Afganistan dan Indonesia. Dia mengaku menggali wawasan tentang bagaimana hukum dapat dirancang untuk meningkatkan tata kelola dan demokrasi. Visi besarnya, membawa perubahan positif bagi tanah kelahirannya yang dicabik konflik. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Saya ingin memanfaatkan apa yang telah saya pelajari untuk membantu merumuskan kebijakan yang mendukung perdamaian dan pembangunan di Afganistan," ujarnya. 

Sebelum berkuliah di Unila, Dihqan telah berprofesi sebagai konsultan hukum selama lima tahun. Selama itu juga dia membantu lembaga pemerintah, organisasi non-pemerintah (NGO), hingga sektor swasta, mengumpulkan wawasan yang luas soal tantangan hukum dan sosial yang dihadapi masyarakat Afganistan.

Alumni Program Studi Hukum Universitas Kabul yang lulus 2018 itu mengungkap semakin memantapkan langkah untuk mewujudkan cita-citanya. "Pengalaman ini memperkuat keyakinan saya, pendidikan dan reformasi hukum adalah kunci untuk menciptakan perdamaian dan keadilan di negara-negara yang dilanda konflik," kata dia.

Namun, dorongan pengalaman saja tidak cukup. Dihqan menyebut telah dihadapkan pada banyak tantangan, mulai dari geografis dan budaya hingga mengelola beratnya beban studi. “Dengan membangun jaringan pertemanan dan dukungan mentor, serta berpartisipasi dalam kursus bahasa dan kegiatan budaya, saya berhasil melewatinya," katanya. 

Disebutkan kalau Dihqan juga aktif terlibat dalam seminar, diskusi kelas, dan penelitian dosen untuk memperdalam pemahaman dari konsep hukum yang kompleks. "Belajar bahasa dan budaya Indonesia tidak hanya membantu saya beradaptasi, tetapi juga membuka jalan untuk memahami konteks hukum dan masyarakat setempat dengan lebih baik," kata dia lagi.

Setelah menuntaskan studi Magister Hukum di Unila, Dihqan berencana untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang doktoral yang fokus pada hukum internasional dan hak asasi manusia. Selain juga berkontribusi pada organisasi internasional dan LSM yang menitikberatkan pada penyelesaian konflik.

Dihqan menjalani prosesi wisuda pada Sabtu lalu di antara 676 wisudawan terdiri dari tiga program doktor, 50 program magister, 88 program profesi, 513 program sarjana, dan 22 program diploma.

BAYU MENTARI

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus