Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

sains

Bantah Ada Periset di Daerah Mundur, BRIN: Belum Paham Bukan Berarti Tidak Setuju

BRIN membantah ada periset atau peneliti di daerah yang memilih mundur dari BRIN dampak kebijakan homebase unit kerja

19 November 2024 | 18.29 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Amarulla Octavian, membantah ada periset atau peneliti di daerah yang memilih mundur dari BRIN dampak kebijakan homebase unit kerja. Kebijakan itu dinyatakan sudah akan berlaku mulai awal tahun depan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Enggak ada, enggak ada,” kata Amarulla ditemui usai memimpin upacara pengukuhan profesor riset di Gedung B.J. Habibie, Jakarta Pusat, Selasa, 19 November 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia menyampaikan, tidak ada data yang diterimanya yang menyebut adanya periset di daerah dan memilih salah satu dari tiga opsi: pindah ke lembaga asal sebelum integrasi dengan konsekuensi tak lagi jadi peneliti, menjadi peneliti untuk pemerintah daerah (BRIDA), atau mundur dari ASN.

Menurut Amarulla, sikap keberatan dari daerah-daerah sempat muncul karena belum adanya pemahaman yang cukup soal kebijakan tersebut. “Belum memahami bukan berarti tidak setuju. Belum memahami artinya kami perlu waktu untuk menjelaskan lagi,” tuturnya.

Dia juga menekankan bahwa masyarakat luas membutuhkan penjelasan lebih memadai ihwal kebijakan tersebut. Termasuk bahwa homebase pusat ini tidak hanya berada di Jakarta. “Jadi BRIN itu tidak ada pemahaman mengenai sentralisasi, yang ada itu adalah pusat keunggulan, center of excellence,” katanya lagi. 

Diterangkan Amarulla, pusat keunggulan tersebut didirikan sesuai fokus riset masing-masing, seperti riset pertambangan di Lampung dan riset pertanian di Yogyakarta. "Jadi tidak benar kalau bahwa ada sentralisasi kemudian semuanya harus ke Jakarta. Tidak.”

Sebelumnya, sejumlah peneliti BRIN di daerah ditengarai memilih mundur sebagai konsekuensi dari penolakan terhadap kebijakan homebase unit kerja. Mereka mengambil opsi selain mengikuti kebijakan itu, yang mengharuskan pindah dari daerah domisili selama ini ke homebase dari pusat ataupun organisasi riset masing-masing. 

Satu di antara peneliti atau periset itu adalah Ulla Aziz dari Organisasi Riset Arkeologi, Bahasa, dan Sastra yang selama ini berbasis di Kawasan Kerja Bersama (KKB) BRIN Manado. Sejatinya, homebase unit penelitian Ulla adalah di kantor eks LIPI di Jalan Gatot Subroto, Jakarta.

Dia mengungkap keputusannya mundur dari BRIN dan berharap bisa pindah ke kantor daerah dari Kementerian Kebudayaan, meski risikonya dia tidak lagi menjadi peneliti. Arkeolog yang spesifik studi tentang prasejarah ini mempertimbangkan, antara lain, kepentingan keluarga. "Kami yang di daerah, apalagi yang sudah puluhan tahun menetap di satu kota, tidak bisa instan langsung (pindah)," ucapnya saat dihubungi, Senin 11 November 2024.

M. Faiz Zaki berkontribusi dalam tulisan ini. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus