Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Masalah baterai atau aki yang soak pada waktu tak terduga membayang-bayangi pengguna mobil. Dampak kerugian materi dan waktu akibat masalah itu bisa dihindari- jika pengendara dapat mengetahui kondisi aki lebih awal. Penggantian aki yang lemah pun bisa dijadwalkan.
Tiga mahasiswa Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung, yaitu Bondan Ari Rahmawan, Charlie Tahar, dan M. Salman Galileo, membuat Car Battery Diagnoser (CBDiag) sebagai solusi deteksi dini kondisi baterai mobil. Baterai mobil yang umum digunakan di Indonesia, baik aki kering maupun aki basah, berjenis lead acid alias asam timbal.
Pengembangan alat ini berangkat dari hasil survei tim ke sejumlah bengkel di Bandung. Mereka mendapati sejumlah kelemahan pada alat yang biasa dipakai teknisi bengkel untuk memeriksa aki. Kinerja alat sulit dipahami dan kurang aman bagi pengendara yang awam akan otomotif. Peralatan itu juga berisiko merusak aki, terutama yang sudah mencapai batas penggunaannya.
Bondan menjelaskan, CBDiag adalah alat diagnosis aki yang mudah dipahami dan digunakan. “Tidak merusak aki dan aman bagi pengguna awam sekalipun,” kata Bondan pada Senin, 30 September lalu.
CBDiag berbentuk kotak hitam yang bisa digenggam. Fungsi utamanya memetakan kondisi aki dalam tiga tingkat: Baik, Hati-hati, dan Buruk. Ketika alat menunjukkan parameter Hati-hati, pengguna mobil harus segera menjadwalkan penggantian aki. Adapun parameter kondisi Buruk menandakan aki berisiko tinggi soak. CBDiag juga bisa dipakai untuk memeriksa kapasitas sementara aki (state of charge).
CbDiag, Alat diagnosis kondisi aki mobil dengan metode hambatan dalam. Dilengkapi aplikasi penunjang untuk gawai dengan sistem operasi Android.
Komponen yang digunakan dalam CBDiag- adalah rangkaian proteksi, instrumentasi, komunikasi, kendali, dan antarmuka. Rangkaian proteksi berfungsi melindungi rangkaian lain dari kesalahan penggunaan, seperti tegangan operasi yang tidak sesuai atau pemasangan kabel berpenjepit (probe) secara terbalik.
Rangkaian instrumentasi berfungsi mengukur karakteristik aki. Adapun rangkaian kendali akan mengatur aliran data dan memberikan sinyal ke rangkaian instrumentasi. Akan halnya rangkaian antarmuka menerima masukan dari pengguna dan menampilkan informasi atau panduan kepada pengguna. “Rangkaian komunikasi berfungsi sebagai jalur komunikasi ke smartphone melalui Bluetooth,” tutur Charlie.
Pengguna juga dapat mensinkronkan data CBDiag dengan telepon seluler pintar berbasis sistem operasi Android. Dengan demikian, pengguna dapat mengakses data riwayat aki setiap saat tanpa harus mengoperasikan alatnya. Bekerja tanpa baterai internal, CBDiag sanggup menyimpan seratus data riwayat pemeriksaan dan tidak memerlukan perawatan khusus.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo