Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta, Cahya Purnama, membantah informasi soal meledaknya kasus Covid-19 baru yang berasal dari Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bantahan itu menyusul ramainya pemberitaan sepanjang Rabu, 26 Januari 2022, yang menyebut tak kurang 10 orang positif Covid-19 berdasar hasil tracing kasus Kustini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami tegaskan bahwa 10 orang yang positif itu bukan hasil tracing dari kasus positif Bupati Sleman yang dilakukan di rumah dinas, tidak ada terkait tracing Bupati," kata Cahya.
Kustini sendiri dinyatakan positif Covid-19 pada Selasa 25 Januari 2022 pasca melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Lumajang, Kota Jakarta, hingga Kabupaten Kulonprogo. Lalu esoknya, Rabu, 26 Januari 2022, muncul pemberitaan 10 orang di Sleman terpapar dari tracing Kustini.
Cahya menuturkan ledakan 10 kasus itu berdasar hasil tracing kasus positif di Kecamatan Ngaglik pada Minggu, 23 Januari 2022. Lalu Dinkes Sleman melakukan tracing pertama dan ditemukan sembilan orang yang dinyatakan terpapar dari kasus itu.
Cahya mengatakan justru Bupati Sleman yang sempat melakukan interaksi dengan salah satu dari sembilan orang yang positif tersebut. Kemudian berinisiatif memeriksakan diri di RSUD Murangan Sleman. "Karena merasa ada kontak, Bupati swab mandiri dan hasilnya positif," kata dia.
Setelah mengetahui Kustini positif Cahya, Dinkes Sleman kemudian melanjutk tracing di pendopo Rumah Dinas Bupati pada, Selasa, 25 Januari 2022. Hasilnya ditemukan satu orang lagi positif juga pernah berinteraksi dengan salah satu dari sembilan orang sebelumnya.
"Jadi 10 itu adalah hasil dari tracing kasus Ngaglik. Jadi berita tentang 10 orang positif hasil tracing Bupati itu tidak tepat," kata Cahya.
Adapun Sekretaris Yogyakarta Kadarmanta Baskara Aji mengatakan pada Kamis ini pihaknya juga menerima laporan kasus positif Covid-19 probable atau dicurigai varian Omicron ikut meningkat.
"Semula ada empat kasus probable Omicron, hari ini ada tambahan 13 probable sehingga total menjadi 17 kasus," kata dia. Awalnya kasus probable Omicron di Yogyakarta hanya dari pemeriksaan sampel asal Kabupaten Gunungkidul. Namun tambahan kasus probable kali ini berasal dari laporan sejumlah laboratorium. "Ada dari Kabupaten Sleman, ada Kabupaten Kulonprogo."
Dengan lonjakan itu, Aji menyatakan Yogyakarta benar-benar mewaspadai lonjakan kasus harian saat ini. Terlebih tiga hari terakhir, mulai Selasa hingga Kamis, 25-27 Januari 2022, jumlah kasus harian stabil di atas 20 kasus. "Selain selter, kami siagakan juga persediaan obat karena umumnya pasien itu tanpa gejala," kata dia.
Baca:
Maret Titik Balik Covid-19 dan Omicron di Dunia? Begini Estimasinya
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.