Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Dokter Klaim Terapi Plasma Konvalesen Lebih Murah, Ini Perbandingannya

Terapi plasma konvalesen pada pasien Covid-19 bisa mengurangi biaya.

22 September 2021 | 12.40 WIB

Petugas memeriksa melayani prajurit TNI AL yang mengikuti acara Donor Darah dan Plasma Konvalesen di Mako Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Tanjung Priok, Jakarta, Kamis, 12 Agustus 2021. TNI AL mengadakan Serbuan Donor Plasma dilakukan serentak di seluruh komando utama (Kotama) se-Indonesia untuk mempercepat penanganan pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Perbesar
Petugas memeriksa melayani prajurit TNI AL yang mengikuti acara Donor Darah dan Plasma Konvalesen di Mako Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Tanjung Priok, Jakarta, Kamis, 12 Agustus 2021. TNI AL mengadakan Serbuan Donor Plasma dilakukan serentak di seluruh komando utama (Kotama) se-Indonesia untuk mempercepat penanganan pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Dokter spesialis anestesi dari Rumah Sakit Pendidikan Unggul Karsa Medika Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung, Theresia Monica Rahardjo, menjelaskan biaya perawatan pasien Covid-19 dengan terapi plasma konvalesen. Menurutnya, dengan terapi tersebut biaya yang dikeluarkan lebih murah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Terapi plasma konvalesen pada pasien Covid-19 bisa mengurangi biaya,” ujar dia dalam acara webinar nasional evaluasi gerakan nasional pendonor plasma konvalesen, Selasa, 21 September 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Monica yang juga merupakan Direktur di Rumah Sakit Pendidikan Unggul Karsa Medika itu menceritakan kasus yang menimpa suaminya sendiri, Aloysius Suryawan, yang terinfeksi Covid-19 dengan komorbid diabetes mellitus dan hipertensi tipe satu. Aloysius merupakan dokter spesialis obstetri-ginekologi konsultan ginekologi onkologi.

Menurut Monica, suaminya dirawat dan diberikan tiga kantong plasma konvalesen dengan biaya yang dikeluarkan Rp 25,9 juta. Angka itu jauh lebih murah dibandingkan dengan kondisi pasien yang sama tanpa terapi plasma konvalesen yang mengeluarkan biaya perawatan mencapai Rp 329 juta.

“Ini baru satu pasien, bagaimana kalau 10 pasien, 100 pasien, 1000 pasien, kita bisa meringankan beban pemerintah kita,” kata Monica, sambil menampilkan bukti pembayaran dalam presentasinya.

Dengan demikian, biaya pasien Covid-19 dengan terapi plasma konvalesen masih tercukupi sesuai ketentuan sejak 1 Oktober 2020 tentang biaya perawatan yang diserahkan ke BPJS atau Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan. Monica mengaku sudah melakukan simulasi di Rumah Sakit Pendidikan Unggul Karsa Medika dengan klaim BPJS Kesehatan.

“Jika ditambahkan 2-3 kantong plasma konvalesen pun itu mencukupi dan masih ada selisih, jadi jangan khawatir, Rumah Sakit Pendidikan Unggul Karsa Medika mendukung program pemerintah,” tutur wanita peraih Piagam Penghargaan MURI sebagai Pelopor Tatalaksana Terapi Plasma Konvalesen untuk Pasien Covid-19 pada 2020 itu

Di rumah sakit yang dia kelola, Monica juga membeberkan perbandingan biaya terapi konvalesen dan paket perawatan tanpa terapi dengan BPJS Kesehatan. Dengan parameter INA-CBG—sistem pembayaran dengan sistem "paket", berdasarkan penyakit yang diderita pasien—biayanya antara Rp 46,8 juta- Rp 84,4 juta.

Sementara di Rumah Sakit Pendidikan Unggul Karsa Medika biayanya mulai dari Rp 17,8 juta- Rp 23,9 juta dengan tambahan terapi plasma konvalesen antara Rp 4 juta-Rp 9 juta. "Artinya, ini masih ada selisih jauh jika dibandingkan dengan INA-CBG," katanya.

Baca:
Dokter Ini Beberkan Bukti Ampuh Terapi Plasma Konvalesen pada Pasien Covid-19

Erwin Prima

Erwin Prima

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus