Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Dokter Paru Indonesia Sebut Lonjakan Omicron Fenomena Super-spreader

Benarkah Omicron telah dorong Indonesia ke fase gelombang ketiga pandemi Covid-9 hari ini?

3 Februari 2022 | 10.11 WIB

Tangkapan layar grafik perkembangan kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia, Rabu 2 Februari 2022. (ANTARA/Andi Firdaus)
Perbesar
Tangkapan layar grafik perkembangan kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia, Rabu 2 Februari 2022. (ANTARA/Andi Firdaus)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Berdasarkan laporan dari basisdata GISAID pada 29 Januari 2022, grafik kasus positif Covid-19 varian Omicron di Indonesia terus meningkat dalam 14 hari ke belakangnya. Jika pada 15 Januari kisarannya 600 kasus, per 29 Januari sudah menembus 2.613 kasus lebih di Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Risiko penularannya 2,9 kali lebih tinggi dibandingkan Covid-19 varian Delta," ujar Ketua Kelompok Kerja Infeksi Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Erlina Burhan, Rabu 2 Februari 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dokter spesialis paru di RSUP Persahabatan Jakarta Timur itu juga menyebut Omicron memiliki kemampuan 5,4 kali lipat untuk menyebabkan reinfeksi pada penyintas. Dengan risiko dan kemampuannya itu, Omicron, menurut Erlina, telah menggeser dominasi varian Delta dan mendorong lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di Indonesia saat ini.

"Delta yang sempat mendominasi sudah digantikan Omicron yang lebih cepat dan luas menyebar. Grafik kenaikan kasus lebih cepat dari varian sebelumnya. Ini fenomena super-spreader," kata dia merujuk kepada fenomena penularan virus ke banyak orang hanya dari satu orang yang terinfeksi.

Penambahan kasus harian Covid-19 di Indonesia mencapai 11.588 kasus. Kasus varian Omicron kumulatif adalah 2.613 dan masih mungkin berlipat karena yang probable sebanyak 6.935 kasus. "Bahkan, ada kemungkinan saat ini Indonesia sudah memasuki gelombang ketiga pandemi Covid-19," ujarnya.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan per 1 Februari lalu menegaskan belum terjadi gelombang ketiga pandemi itu di Indonesia. Tapi, epidemiolog dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman, menyatakan sebaliknya, yakni Indonesia telah masuk ke dalam fase gelombang ketiga penyebaran pandemi Covid-19.

"Dalam satu minggu berturu-turut, secara tren meningkat, itu sudah menjadi awal. Apalagi ini bicara peningkatannya sangat signifikan dengan pola eksponensial," kata Dicky kepada Tempo sambil menyertakan faktor virus varian Omicron dan kelompok rentan di Indonesia.


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus