Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Evolusi Burung Kolibri

Spesies kolibri yang lebih besar dapat beradaptasi lebih baik dari spesies yang lebih kecil.

14 Februari 2018 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Evolusi Burung Kolibri

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Burung kolibri teramat lucu dan menyenangkan mata. Sebab, sekitar seribu bulunya bergemerlapan memantulkan sinar warna-warni.

Sepintas, ketika bergerak, semburan warna itu terlihat bak minyak di atas air. Semakin lincah, keindahannya pun kian terlihat jelas.

Nah, ternyata kelincahan kolibri tak semata menjadi penyaji sebuah keindahan, tapi juga mengisahkan evolusi burung ini. Kelincahan kolibri menunjukkan perkembangan perbedaan kekuatan otot dan ukuran sayapnya. Perbedaan itu pula yang menjadi kunci evolusi mereka.

Demikian yang disampaikan para ahli biologi University of British Columbia. Hasil penelitian mereka diterbitkan dalam jurnal Science pada pekan lalu. Temuan mereka menunjukkan bahwa spesies kolibri yang lebih besar, yang ditandai dengan besarnya otot dan kekuatan sayap, membuatnya mampu beradaptasi dengan manuver lebih sedikit dari spesies yang lebih kecil.

"Studi tentang kelelawar, burung, dan hewan lain menunjukkan bahwa peningkatan massa tubuh dapat memiliki efek yang merugikan. Terutama saat mereka terbang," kata Roslyn Dakin, penulis utama studi tersebut.

Namun hal itu berbeda dengan kolibri. Menurut Dakin, evolusi berkorelasi dengan peningkatan ukuran sayap dan massa otot, membantu spesies yang lebih besar mengimbangi massa tubuh mereka.

Kolibri adalah burung kecil dengan panjang 6,4 sentimeter. Burung ini berwarna cerah dan sebagian besar hidup di Amerika Utara dan Amerika Selatan. Kolibri adalah penerbang yang ulung dengan gerakan sayap yang sangat cepat, 1 detik mencapai 12-80 kali kepakan.

Dalam penelitian ini, Dakin, rekan kerja studi Paolo Segre, dan penulis senior Douglas Altshuler menggunakan perekaman video yang canggih. Mereka juga menggunakan kerangka geometris baru untuk mengukur kemampuan manuver kolibri yang dikaitkan dengan perbedaan fisiologis. Sebuah korelasi yang sangat sulit untuk diukur, sebenarnya.

Namun mereka menemukan bukti bahwa akselerasi terutama didorong oleh kapasitas otot burung. Sedangkan manuver yang melibatkan rotasi didorong terutama oleh ukuran sayap. "Kolibri cenderung memainkan kekuatannya, terutama dengan gerakan kompleks," kata Altshuler.

Misalnya, Altshuler mencontohkan, spesies yang memiliki kemampuan untuk melalui belokan cenderung menggunakan lebih banyak lintasan busur. "Dan mereka menghindar untuk melakukan putaran di mana mereka melambat."

Para peneliti menangkap lebih dari 200 kolibri individual dari 25 spesies di Amerika Tengah dan Selatan. Teknologi penglihatan komputer yang dikembangkan oleh rekan penulis Andrew Straw di University of Freiburg di Jerman memungkinkan para periset merekam manuver dengan presisi.

Presisi merupakan pengukuran yang memiliki nilai hampir sama untuk setiap pengukuran yang dilakukan. "Kami mencatat lebih dari 330 ribu manuver, termasuk banyak manuver yang berulang untuk setiap burung," kata Segre, seorang peneliti pascasarjana di Stanford University.

Menurut dia, menangkap banyak data merupakan tantangan. "Situs lapangan pertama kami berada di cadangan biologis yang ada di Amazon Peru. Di sana merupakan area dengan banyak spesies burung kolibri. Sayangnya, hanya dapat diakses dengan kapal," ujar Segre.

Karena itu, mereka mengelola komputer dan kameranya menggunakan panel surya dan generator di sebuah pondok jerami dengan ember hujan yang ditempatkan secara strategis.

Kolibri sangat bervariasi pada tubuh dan bentuk sayapnya. Selain itu, banyak spesies yang telah berevolusi untuk bisa berada di ketinggian dengan kerapatan udara yang rendah.

"Varietas tersebut menawarkan kepada para peneliti kesempatan besar untuk mempelajari bagaimana korelasinya dengan kelincahan saat terbang," kata Dakin.

Namun, Dakin melanjutkan, masih banyak pertanyaan yang muncul sekarang. Seperti bagaimana perbedaan otot dan sayap mempengaruhi kemampuan kolibri untuk bertahan dan menemukan pasangan.

"Jika manuver adalah keuntungan bagi beberapa spesies, bagaimana mereka bisa mendapat ketangkasan? Itu berbeda," ujarnya. SCIENCE DAILY | PHYS | AFRILIA SURYANIS


Si Kecil Berwarna Cerah

Kolibri ditemukan di seluruh Amerika, dari tenggara Alaska sampai selatan Cile.
- Lidah kolibri panjang dan berlekuk dengan bentuk "W". Rambut di ujung lidah membantu mengumpulkan nektar dengan kecepatan 13 jilatan per detik.
- Kolibri memiliki paruh panjang dan kurus yang memungkinkan mereka menjangkau jauh ke dalam bunga.
- Burung kolibri hampir tidak memiliki indra penciuman.
- Mata burung kolibri berukuran besar dan memiliki lebih banyak batang serta kerucut daripada mata manusia. Burung ini memiliki kemampuan melihat warna lebih baik dan juga terhadap sinar ultraviolet.
- Otak kolibri sekitar 4,2 persen dari berat tubuh mereka- rasio terbesar dari semua spesies burung.
- Kolibri memiliki tulang keropos dan dalam beberapa kasus berongga, sehingga tubuh burung ini bisa menjadi sangat ringan.
- Kolibri jantan biasanya memiliki bulu berwarna-warni di sekitar tenggorokan mereka yang membantu menarik pasangan.
- Jantung kolibri berdetak sekitar 250 denyut per menit saat istirahat dan sekitar 1.260 detak per menit saat terbang.
- Kolibri bernapas rata-rata 250 kali per menit. Bernapas dan berendam di udara membantu mendinginkan tubuh mereka.
- Kolibri memiliki kaki yang lemah yang tidak mereka gunakan untuk berjalan, tapi untuk bertengger.
- Sayap burung kolibri tidak seperti burung lain, mampu bergerak dalam pola angka delapan. Sayapnya diciptakan untuk kecepatan dan kelincahan yang optimal dan bisa diangkat dari kedua sisi, memungkinkan kolibri melayang dan terbang mundur bahkan secara terbalik.
- Kolibri berukuran normal memiliki sekitar 940 bulu, lebih banyak dari burung lain.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus