Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Dosen Ini Teliti Baterai Swap Motor Listrik: Bagaimana Tambah Umur Pakai dan Kapan Recall

Penelitian Annie tentang strategi dalam mengelola akhir masa penggunaan baterai swap sepeda motor listrik.

21 Februari 2025 | 20.16 WIB

Dosen Fakultas Teknik Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Annie Purwani menjelaskan seputar penelitian baterai sepeda motor seusai menjalani Sidang Ujian Terbuka Promosi Doktor Teknik Industri di Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jawa Tengah, Jumat, 21 Februari 2025. Tempo/Septhia Ryanthie
Perbesar
Dosen Fakultas Teknik Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Annie Purwani menjelaskan seputar penelitian baterai sepeda motor seusai menjalani Sidang Ujian Terbuka Promosi Doktor Teknik Industri di Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jawa Tengah, Jumat, 21 Februari 2025. Tempo/Septhia Ryanthie

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Solo - Dosen Fakultas Teknik Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Annie Purwani meneliti upaya pencegahan limbah baterai sepeda motor listrik. Annie memaparkan hasil penelitiannya dalam Sidang Ujian Terbuka Promosi Doktor Teknik Industri di Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jawa Tengah, Jumat, 21 Februari 2025. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Penelitian Annie tentang strategi dalam mengelola akhir masa penggunaan atau end-of-life (EOL) baterai swap sepeda motor listrik. Disertasinya berfokus pada penerapan rantai pasok sirkular guna memperpanjang umur baterai dan mengurangi limbah berbahaya untuk mendukung keberlanjutan industri kendaraan listrik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Annie mengatakan sepeda motor listrik saat ini menjadi salah satu solusi transportasi ramah lingkungan dengan meningkatnya penggunaan sepeda motor listrik yang ditenagai baterai, didukung Peraturan Presiden No. 55/2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) untuk transportasi jalan. Namun, Annie mengingatkan, tantangan besar muncul terkait pengelolaan baterai yang mencapai akhir masa pakainya, terutama baterai swap sepeda motor listrik yang hanya bertahan 5-8 tahun dan tergolong limbah berbahaya (B3). 

"Untuk mengatasi masalah ini, kami mengembangkan kerangka pengelolaan siklus hidup baterai swap berbasis 4R, yakni repair, refurbish, remanufacture, dan reuse," kata dia dalam paparannya.

Penelitian Annie berfokus pada mengukur dampak lingkungan serta menentukan nilai cut-off optimal guna memaksimalkan pemanfaatan kembali material, mendukung rantai pasok sirkular, dan mengurangi limbah beracun. Dia mengusulkan konsep end-of-life (EOL)  baterai swap dengan metode life cycle assessment (LCA) untuk mengukur dampak lingkungan dan menentukan kriteria serta nilai cut-off untuk mendukung rantai pasok sirkular yang lebih efisien.

Penelitian itu terdiri dari dua tahap. Pertama, pengukuran dampak lingkungan pada baterai swap 1,4 kWh dengan state of health (SOH) 80 persen. Kedua, penentuan kriteria dan nilai cut-off EOL untuk optimalisasi pengelolaan baterai. "Pengambilan data dilakukan di PUI TPEL UNS, PT Batex (OEM), serta E-Clont, Yogyakarta, pada Februari 2023 sampai dengan Februari 2024, untuk memahami rantai pasok dari produsen hingga pihak ketiga," tutur dia. 

Penelitian tersebut menghasilkan dua temuan utama. Pertama, pengukuran dampak lingkungan dengan mengidentifikasi lima faktor utama, yaitu terrestrial ecotoxicity, fossil resources scarcity, human carcinogenic, global warming dan terrestrial acidification, dengan cut-off optimal pada SolH 88 persen sebelum repair, yang mampu menekan emisi karbon hingga 1.641 kg COeq dan meningkatkan efisiensi material hingga 0,94. 

Hasil kedua, ditetapkan dua kriteria cut-off EOL berdasarkan GWP (Global Warming Potential) dan MCI (Material Circularity Index), serta model prediksi penarikan baterai EOL di swap station menggunakan Response Surface Methodology (RSM). "Strategi ini memperpanjang masa pakai baterai dan mengurangi dampak lingkungan, serta berpotensi diintegrasikan dengan Battery Management System (BMS) untuk recall baterai yang lebih akurat sebelum mencapai end-of-life (akhir masa penggunaan)," ucap dia.

Menurutnya, temuan tersebut dapat memberikan solusi nyata bagi industri sepeda motor listrik serta mendukung pengembangan keilmuan sistem logistik dan rekayasa bisnis dalam bidang Teknik Industri.

CATATAN:
Artikel ini telah diubah pada Sabtu, 22 Februari 2025, pukul 07.20 WIB. Perubahan antara lain untuk meralat keterangan Annie Purwani yang sebelumnya dituliskan sebagai dosen di UNS Solo, seharusnya dosen di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Dia mengambil studi doktoral di UNS Solo. Terima kasih.

 

 

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus