Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - FisTx, penyedia inovasi akuakultur, meluncurkan teknologi elektrolisis pertama di Indonesia yang dirancang khusus untuk mendukung budidaya udang. CEO FisTx, Rois Mubarok, mengatakan teknologi elektrolisis mampu mengatasi tantangan yang dihadapi petambak udang, seperti kualitas air yang kurang optimal dan tingginya biaya operasional. Inovasi ini membantu petambak mengelola kualitas air tambak secara efisien, meningkatkan produktivitas, serta mengurangi dampak lingkungan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Teknologi ini akan segera tersedia bagi petambak di berbagai daerah,” katanya dalam keterangan tertulis, Sabtu, 14 Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Elektrolisis adalah proses elektrokimia yang memanfaatkan arus listrik untuk memecah senyawa kimia menjadi komponennya. Dalam media akuakultur, teknologi ini menghasilkan asam hipoklorit (HOCl) dan ion klorida yang dapat meningkatkan oxidation-reduction potential (ORP) dan membuat kualitas air lebih stabil.
Menurut Rois, teknologi elektrolisis diteliti dan dikembangkan secara intensif oleh FisTx. Keunggulan teknologi ini, antara lain bisa menurunkan 99 persen bakteri patogen dalam air tambak dengan menghasilkan HOCL. Elektrolisis juga bisa mengurai bahan organik berbahaya (NH3) yang dapat menghambat pertumbuhan udang.
Inovasi ini juga dapat menjaga kualitas air, mengurangi penggunaan bahan kimia, serta mempercepat metabolisme udang—karena tingkat stress hewan itu berkurang—sehingga hasil panen meningkat. Keunggulan terakhirnya adalah memangkas biaya operasional karena hilangnya ongkos bahan kimia untuk pengolah air dan limbah.
Rois berharap teknologi elektrolisis perdana ini bisa mengawali transformasi industri perikanan Indonesia, khususnya dalam hal budidaya udang. Membawa sektor ini ke level yang lebih maju dan berkelanjutan,” tuturnya.
Pilihan Editor: Penjelasan Lengkap Soal Fitur Agentspace, AI Generatif yang Diklaim Google Bisa Genjot Kinerja Korporasi