Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

FTUI Latih Nelayan Banten Bikin Kapal Plat Datar

FTUI memberikan pelatihan pembuatan kapal plat datar kepada nelayan Desa Karangantu, Kecamatan Kasemen, Serang, Banten.

18 Desember 2018 | 16.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Dua orang peserta pelatihan desain kapal pelat datar yang dilakukan oleh Universitas Indonesia. Istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Depok - Tim peneliti dari Teknik Perkapalan Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) memberikan pelatihan pembuatan kapal plat datar kepada nelayan Desa Karangantu, Kecamatan Kasemen, Serang, Banten. Ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat sivitas akademika FTUI guna mendukung perikanan tangkap skala kecil.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kegiatan ini berlangsung selama empat minggu sejak September 2018. Kelompok Pengabdi Masyarakat yang diketuai oleh Yanuar memberikan pengarahan dan pelatihan kepada Nelayan yang berjumlah 31 orang.

Materi yang diberikan yakni program dasar dan pelatihan pembuatan kapal dilakukan dalam 10 jam. Materi meliputi dasar-dasar perancangan, pembuatan gambar model, cetak gambar model.

"Untuk program lanjutan, pelatihan dilakukan dalam 20 jam yang meliputi pembuatan kerangka sesuai gambar, pembuatan mal atau cetakan, proses pencetakan dan proses konstruksi atau pemasangan kerangka," ujar juru bicara UI Rifelly Dewi Astuti melalui siaran pers, Jumat, 14 Desember 2018.

Menurut Rifelly, desain kapal yang dipilih adalah kapal pelat datar berbahan alumunium. Bentuk lambung datar memiliki stabilitas yang baik dan sesuai dengan kondisi pantai dan perairan Karangantu yang relatif dangkal. Kapal ini juga cukup terjangkau secara ekonomi.

"Tim juga memberikan pelatihan laminasi fiber yang berkaitan dengan teknik laminasi yang efektif dan cara pencampuran material," ujarnya.

Pada pelatihan cold storage, para nelayan diberikan pengenalan material alternatif kotak penyimpanan yang terbuat dari bahan-bahan yang mudah didapat dan murah. Yanuar dan tim memperkenalkan sistem insulated containers yang menggunakan stryrofoam box atau menggunakan material GRP dengan ketebalan 4 mm dan dilapisi superlon ketebalan minimum 20 mm.

Selain itu juga diberikan pengenalan pendingin lumpur es serta cold storage untuk memperpanjang umur hasil tangkapan. Cold storage yang dirancang oleh tim disesuikan dengan ukuran kapal nelayan dan waktu bertahan di laut sehingga dapat digunakan dengan nyaman oleh nelayan dengan harga yang terjangkau.

Ketua tim, Yanuar, menuturkan kegiatan pengabdian masyarakat ditujukan untuk dapat membantu membangun potensi nelayan dalam hal skill dalam mengembangankan usaha bersama. Terlihat dari antusiasme dan tingkat partisipasi warga yang tinggi.

"Kami berharap ke depannya perekonomian di Desa Karangantu ini dapat bangkit dan semakin baik sehingga berdampak pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat," ucap Yanuar.

Karangantu adalah daerah pesisir yang ada di Kecamatan Kasemen, terletak sekitar 10 kilometer dari Pusat Kota Serang. Dari jumlah total penduduk di Kecamatan Kasemen, sekitar 2000 (dua ribu) atau 79,31 persen penduduknya berprofesi sebagai nelayan. Menurut data BPM tahun 2017, Kasemen merupakan kecamatan dengan jumlah keluarga pra-sejahtera mencapai 5014 keluarga, tertinggi ke 2 di kota Serang.

Simak kabar terbaru dari FT UI hanya di kanal Tekno Tempo.co.

Irsyan Hasyim

Irsyan Hasyim

Menulis isu olahraga, lingkungan, perkotaan, dan hukum. Kini pengurus di Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta, organisasi jurnalis Indonesia yang fokus memperjuangkan kebebasan pers.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus