Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menyatakan telah terjadi gempa tektonik dengan pembaruan parameter Magnitudo 4,8 pada Minggu, 22 Oktober 2023 pukul 21.23.05 WIB di wilayah pantai barat Sumatera, Nias Selatan, Sumatera Utara. "Gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar lokal,” kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, melaui keterangan tertulis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Daryono menyebutkan gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser atau strike-slip. Gempa berlokasi di laut pada jarak 60 km arah tenggara Nias Selatan, Sumatera Utara, pada kedalaman 10 km.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Pinangsori dengan skala intensitas III-IV MMI. Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah. Di daerah Gunung Sitoli, Pasaman Barat, dan Nias Selatan dengan skala intensitas II-III MMI. Getaran dirasakan nyata di dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu. Di daerah Mandailing Natal dan Aek Godang dengan skala intensitas II MMI. Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Berdasarkan hasil pemodelan menunjukkan gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami. Selain itu, hingga pukul 21.55 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan.
Daryono meminta masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Ia juga meminta masyarakat menghindari bangunan retak atau rusak yang diakibatkan oleh gempa.
Gempa bumi tersebut dirasakan oleh penduduk di berbagai wilayah. Mereka mengaku merasakan gempa pada akun resmi BMKG yang mengabarkan gempa tersebut. Lokasi yang disebutkan antara lain Padangsidempuan, Pariaman, Sibolga, Padang dan Pasaman Barat. Mereka terkejut saat merasakan gempa.