Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Guru Besar IPB University Sebut Agrogeologi Solusi Reklamasi Lahan Bekas Tambang

Perbaikan kualitas tanah tambang merupakan langkah pertama penting menuju sukses reklamasi.

7 Februari 2025 | 15.27 WIB

Guru Besar Fakultas Pertanian IPB University, Prof. Iskandar. Humas IPB University
Perbesar
Guru Besar Fakultas Pertanian IPB University, Prof. Iskandar. Humas IPB University

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Guru Besar Fakultas Pertanian IPB University Iskandar mengatakan agrogeologi menjadi solusi inovatif dalam pengelolaan lahan pertanian dan reklamasi lahan bekas tambang. Pernyataan itu diungkapkan dalam Konferensi Pers Praorasi Ilmiah Guru Besar IPB University pada Kamis, 6 Februari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

“Di dalam agrogeologi ini ada beberapa kajian, yaitu peran bahan induk tanah terhadap perkembangan dan produktivitas tanah. Kemudian manfaat dan bahan-bahan hasil proses geologi untuk meningkatkan produktivitas tanaman pertanian dan kontribusinya,” ucap Iskandar, dikutip Tempo dari keterangan tertulis Jumat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Sebagai negara yang terletak di kawasan vulkanik aktif, Indonesia memiliki potensi pemanfaatan batuan sebagai pembenah tanah. “Indonesia juga berada pada wilayah cincin api dengan 127 gunung api aktif,” ujar Iskandar.

Pada saat erupsi, ia melanjutkan, gunung-gunung tersebut memberikan kontribusi terhadap peremajaan tanah melalui penambahan hara yang berasal dari berbagai batuan. “Tanaman spesies lokal apa pun itu tidak akan tumbuh dengan baik bila tanahnya tidak subur. Dengan demikian, perbaikan kualitas tanah tambang itu merupakan langkah pertama penting menuju sukses reklamasi,” ucapnya.

Menyoal limbah, Iskandar menyampaikan bahwa limbah industri seperti fly ash and bottom ash (FABA) serta lumpur merah dari Proses Bayer (pemurnian bijih bauksit untuk menghasilkan aluminium) dapat dimanfaatkan sebagai pembenah tanah.

“Hasil uji coba menunjukkan bahwa pemanfaatan FABA bersamaan dengan kompos, kami menyebutnya sebagai komfaba (campuran kompos dan FABA), dapat meningkatkan sifat-sifat kimia ultisol (tanah miskin),” katanya.

Iskandar menyatakan bahwa reklamasi lahan bekas tambang memerlukan pendekatan spesifik karena karakteristik tanahnya yang beragam. Langkah awal perbaikannya adalah dengan menggunakan pembenah tanah yang tepat.

“Pengelolaan air asam tambang juga krusial, dengan metode enkapsulasi dan permeable reactive barrier menggunakan FABA dapat menjadi solusi efektif. Dengan pendekatan agrogeologi juga, perbaikan kualitas tanah akan mendorong keberlanjutan pengelolaan lahan pertanian dan bekas tambang secara lebih optimal,” ucap Iskandar. 

 

 

 

 

Irsyan Hasyim

Irsyan Hasyim

Menulis isu olahraga, lingkungan, perkotaan, dan hukum. Kini pengurus di Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta, organisasi jurnalis Indonesia yang fokus memperjuangkan kebebasan pers.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus