Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Hantu jumat malam chernobyl

Pltn chernobyl di utara kiev, ukrania, meledak lagi. penyebab ledakan reaktor nomor 2 itu belum diketahui. tak ada indikasi kebocoran radioaktif. ada usul pltn tersebut ditutup.

26 Oktober 1991 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PLTN Chernobyl meledak lagi. Dugaan sementara, reaktor nuklir tak jebol dan tak ada kontaminasi radioaktif. Ada usul, PLTN itu ditutup saja. KAWASAN Chernobyl kembali dicekam teror. Selama tiga hari penduduk waswas. Mereka mengurung diri dalam rumah, dengan pintu dan jendela terkunci. Cuaca cerah musim gugur dibiarkan berlalu tanpa kegiatan. "Mereka dicekam oleh trauma hantu radioaktif," tutur Yuri Scherbeck, Menteri Lingkungan Hidup Republik Ukraina. Sumber kecemasan itu dari pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Chernobyl, 100 km di utara Kiev, ibu kota Ukraina. Ledakan besar dan disertai kobaran api terjadi Jumat malam 11 Oktober lalu, pada unit pembangkit listrik nomor 2 dalam kompleks PLTN Chernobyl. "Tak ada korban jiwa dan tak terjadi kebocoran radioaktif," begitu suara Radio Moskow. Penjelasan dari Moskow dianggap terlalu minim dan agak terlambat. Maka, yang beredar adalah cerita dari mulut ke mulut, simpang-siur. Penduduk sempat panik. Masih segar dalam ingatan mereka musibah lima tahun lalu, ketika salah satu reaktor tersebut meledak. Sekitar 30 orang tewas tersengat pancaran radioaktif langsung dari reruntuhan reaktor. Korban sengatan tak langsung jauh lebih besar. Konon, sampai puluhan ribu. Maklum, material nuklir yang lepas kekuatannya 10 kali bom atom Hiroshima. Hampir 200.000 penduduk diungsikan. Tapi sebagian dari mereka telah telanjur terkena radioaktif dosis tinggi. Mereka akan terserang kanker di kemudian hari. Sebelum musibah itu, PLTN Chernobyl punya empat reaktor. Musibah pada reaktor nomor 4 itu akibat ledakan pada tungku reaktor, yang menjadi jantung PLTN. Ledakan itu menjebol tembok dan dinding, memuntahkan material beradioaktif. Kebetulan, musibah pertama dan kedua itu terjadi pada hari yang sama: Jumat malam. Musibah Chernobyl kedua terjadi ketika reaktor nomor 2 sedang diistirahatkan untuk menjalani perawatan rutin. Sebagaimana biasanya, keempat turbinnya pun akan diperiksa, dan jaringan distribusi diputus. Namun, oleh suatu sebab yang belum diketahui, reaktor nuklir itu tiba-tiba aktif pada pukul 20.09, memberikan panas yang berlimpah. Turbin pun berputar, dan arus listrik mengalir deras. Untung, petugas PLTN itu cukup sigap. Reaktor tadi hanya "menyala" selama satu menit. Celakanya, listrik yang timbul sudah cukup besar dan tak tertampung oleh sirkuit kabel yang ada. Korsleting pun timbul, yang disusul nyala api di sekitar turbin nomor 4. Kembali petugas menunjukkan kesigapannya. Minyak pelumas dalam sistem turbin disedot, agar bahaya kebakaran besar bisa dihindari. Langkah berikutnya adalah memompakan hidrogen cair, yang bersuhu minus 200 derajat Celsius, untuk mendinginkan ruang turbin yang membara itu. Mestinya, hidrogen cair itu mengalir pada pipa pendingin yang melilit dinding ruang. Tapi pipa itu bocor gara-gara kesambar api. Hidrogen cair itu kontak langsung dengan bara, maka timbullah ledakan besar dan nyala api. Atap bangunan di atas turbin jebol, membuat ruang terbuka seluas 50 x 50 cm, dan sebuah tiang penyangga dari beton runtuh. Turbin nomor 4 terlihat hangus oleh jilatan api. Namun, amukan api dan ledakan itu tak mengusik tungku reaktor yang ada di ruang sebelah, berbatasan tembok. "Dinding itu konstruksinya memang dirancang tahan ledakan," kata ahli keselamatan nuklir dari Riso Institut di Kopenhagen, Ole Walmod. Musibah ini tak melumpuhkan seluruh kekuatan PLTN Chernobyl. Dua unit reaktor lainnya masih bekerja. Unit tiga bekerja penuh dengan daya 850 Megawatt (MW). Unit satu bekerja separuh daya, tinggal 400 MW, karena sebuah turbin ikut rusak dijilat api. Dan unit dua lumpuh total, kehilangan dayanya yang 850 MW. Kendati pemerintah Uni Soviet mengumumkan tak ada pencemaran radioaktif akibat musibah itu, pihak Barat tak buru-buru percaya. Wartawan Barat, antara lain dari Inggris, Jerman, Prancis, Belanda, berbondong-bondong datang ke lokasi bencana. Pemerintah Finlandia, yang berdekatan dengan Chernobyl, tentu saja tak puas hanya dengan laporan wartawan. Ahli-ahli nuklir dari negeri ini diterjunkan ke daerah-daerah yang dicurigai bisa tercemari oleh debu radioaktif Chernobyl. Sampai pekan lalu, tak ada klaim adanya kontaminasi radioaktif di sana. Lembaga Energi Atom Internasional (IAEA), yang berpusat di Wina, Austria, juga tak berdiam diri. Lembaga ini menggerakkan jaringannya untuk memantau akibat bencana Chernobyl 2 itu. Tak ditemukan bukti-bukti kontaminasi radioaktif. Tapi juru bicara IAEA, David Kyd, kesal dengan sifat Uni Soviet yang kurang terus terang. "Seharusnya musibah ini dibeberkan secara detail," ujarnya. Kendati tak ada indikasi kebocoran radioaktif, bencana kedua di Chernobyl membuat sebagian warga Republik Ukraina merasa tak bisa tidur nyenyak. Maklum, di republik ini ada 14 PLTN. Mereka menghendaki agar seluruh reaktor PLTN di negeri itu dienyahkan. "Kami tak mungkin hidup dalam suasana cemas terus-menerus," tutur Vladimir Yavorivsky, tokoh parlemen Ukraina. Namun, tidak mudah bagi Ukraina melepaskan diri dari PLTN, kendati negeri itu telah merdeka dari Moskow dan menikmati hak otonomi. Sebab, Ukraina tak mampu membangun pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) dan membeli minyaknya dari Uni Soviet. Maka, pagi-pagi Menteri Industri dan Transportasi Ukraina, Viktor Hladush, menyatakan bahwa PLTN tersebut tak akan buru -buru diusir dari Ukraina. "Paling cepat nanti, 1995," katanya. Putut Trihusodo (Jakarta), Bambang Purwantara (Denmark) dan Astriyono Kilat Adhi (Jerman)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus