Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Harimau Sumatera Masuk Kampung, Warga Bengkulu Ketakutan

Harimau Sumatera beberapa minggu terakhir ini sering terlihat masuk ke permukiman warga di Dusun Suka Maju, Kelurahan Puguk, Bengkulu.

5 Maret 2018 | 18.16 WIB

Jejak harimau yang ditemukan tim patroli di wilayah Taman Nasional Kerinci Seblat. (Foto: Tim Patroli TNKS Lingkar Institute)
material-symbols:fullscreenPerbesar
Jejak harimau yang ditemukan tim patroli di wilayah Taman Nasional Kerinci Seblat. (Foto: Tim Patroli TNKS Lingkar Institute)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Bengkulu - Harimau Sumatera beberapa minggu terakhir ini sering terlihat masuk ke permukiman warga di Dusun Suka Maju, Kelurahan Puguk, Kecamatan Seluma Utara, Kabupaten Seluma, Bengkulu. Kondisi ini terang saja membuat warga ketakutan.

Ketakutan warga makin menjadi setelah beberapa kambing dan anjing peliharaan menjadi mangsa kucing besar bernama Latin Panthera tigris sumatrae itu. "Makanya sekarang ternak tidak kita lepas, khawatir jadi mangsa," kata Yadi, salah seorang warga, Senin, 5 Maret 2018.

Menurut dia, kehadiran harimau telah dilaporkan polisi hutan setempat. Mereka berharap harimau itu dapat segera diamankan karena setiap hari makin berani mendekat ke permukiman warga. "Dia makin berani mendekati permukiman, malah sempat tidur di pondok yang ada di salah satu kebun warga," ujarnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Bengkulu Abu Bakar mengatakan telah menerima laporan masyarakat terkait dengan kehadiran harimau tersebut. "Tim kita sudah turun ke lapangan memastikan TKP di dalam apa di luar kawasan," ucapnya.

Ia menjelaskan, keluarnya harimau dari hutan lindung untuk mencari makan salah satunya disebabkan aktivitas perburuan babi secara besar-besaran. "Ini menjadi masalah tersendiri karena mengakibatkan sumber makanan harimau, seperti rusa dan babi, berkurang," tuturnya. Dia mengimbau agar aktivitas olahraga berburu babi yang masuk ke wilayah hutan lindung segera dihentikan.

Simak artikel menarik lain tentang harimau Sumatera hanya di kanal Tekno Tempo.co.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus